Buntok - Bupati Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), H Baharudin Lisa akhirnya ikut juga jejak sejumlah kepala daerah di tanah air yang lebih memilih mendorong istrinya maju dalam Pilkada setempat setelah masa dua periode kepemimpinannya hampir berakhir.
Hanya bedanya, bila saat memenangkan Pilkada Barsel kali kedua Juni 2006 lalu, H Baharudin yang berpasangan dengan H Irawansyah didukung puluhan partai beridiologi Islam, termasuk partai besar Golkar, maka tidak demikian dengan istri Bupati Barsel Hj Wartiah Thalib. Memilih bersanding dengan Kadis Pendidikan H Sofiansyah, dia didukung lima partai PBR, PKS, Hanura, PAN, dan PMB, minus partai Golkar.
Diprediksi hasilnya akan jauh berbeda, karena diketahui, pada Pilkada 2006, Baharudin hanya beda tipis sekali dengan perolehan suara diraih pesaingnya Farid Yusran dari PDI Perjuangan. Banyak masyarakat menilai, perolehan suara Baharudin didalam kota hasil mendompleng popularitas H Irawansyah, yang saat itu juga Ketua Golkar Barsel. Hanya andalan Baharudin di dua kecamatan, Jenamas dan Mangkatif.
Tapi itu hanya prediksi sedangkan pembuktian kebenarannya sejauh ini belum teruji. Bisa jadi sentuhan Hj Wartiah Thalib lebih rekat dibanding suaminya yang sudah dua periode menjabat Bupati Barsel setelah sebelumnya sempat menjadi Sekda Kotawaringin Timur (Kotim). Namun mencapai kemenangan tim pasangan ini harus bekerja lebih ektra, apalagi bila rencana majunya H Sarkawi berpasangan dengan Suriawan, benar meramaikan pencalonan Pilkada setempat.
Kedua kuda hitam itu, diprediksi akan melibas kantong-kantong dukungan lawan politiknya, mengingat keduanya sama-sama dikenal sebagai pejabat low profil semua kalangan masyarakat Barsel. Sedangkan soal sponsor atau dana, jelas tak dikawatirkan pasangan ini, mengingat H Sarkawi lama menjadi Kepala KCDK Peredaran Hasil Hutan, sedangkan Suriawan, setelah memilih hijrah ke Barito Utara (Barsel), sebelum menjabat Kepala BLH, kini menjadi Kadis Pertambangan dan Energi di Barut.
Deklarasi pencalonan pasangan dengan jargon WAFI (Wartiah Thalib-Sofiansyah) itu dalam Pilkada Barsel 2011 digelar di Lapangan Iring Witu, Buntok, kemarin. Tampak hadir pada acara deklarasi di antaranya Rinco Norkim, Ketua Pembina PAN Kalteng yang juga mantan Ketua PAN Kalteng dua periode. Rinco Norkim juga didaulat menjadi Ketua Tim Sukses pasangan WAFI.
Tak kurang dari seribu orang hadir pada acara deklarasi itu. Deklaraasi sendiri, selain diisi pernyataan sikap dari tokoh partai pengusung yang ditandai dengan penandatanganan janji setia.
Hanya bedanya, bila saat memenangkan Pilkada Barsel kali kedua Juni 2006 lalu, H Baharudin yang berpasangan dengan H Irawansyah didukung puluhan partai beridiologi Islam, termasuk partai besar Golkar, maka tidak demikian dengan istri Bupati Barsel Hj Wartiah Thalib. Memilih bersanding dengan Kadis Pendidikan H Sofiansyah, dia didukung lima partai PBR, PKS, Hanura, PAN, dan PMB, minus partai Golkar.
Diprediksi hasilnya akan jauh berbeda, karena diketahui, pada Pilkada 2006, Baharudin hanya beda tipis sekali dengan perolehan suara diraih pesaingnya Farid Yusran dari PDI Perjuangan. Banyak masyarakat menilai, perolehan suara Baharudin didalam kota hasil mendompleng popularitas H Irawansyah, yang saat itu juga Ketua Golkar Barsel. Hanya andalan Baharudin di dua kecamatan, Jenamas dan Mangkatif.
Tapi itu hanya prediksi sedangkan pembuktian kebenarannya sejauh ini belum teruji. Bisa jadi sentuhan Hj Wartiah Thalib lebih rekat dibanding suaminya yang sudah dua periode menjabat Bupati Barsel setelah sebelumnya sempat menjadi Sekda Kotawaringin Timur (Kotim). Namun mencapai kemenangan tim pasangan ini harus bekerja lebih ektra, apalagi bila rencana majunya H Sarkawi berpasangan dengan Suriawan, benar meramaikan pencalonan Pilkada setempat.
Kedua kuda hitam itu, diprediksi akan melibas kantong-kantong dukungan lawan politiknya, mengingat keduanya sama-sama dikenal sebagai pejabat low profil semua kalangan masyarakat Barsel. Sedangkan soal sponsor atau dana, jelas tak dikawatirkan pasangan ini, mengingat H Sarkawi lama menjadi Kepala KCDK Peredaran Hasil Hutan, sedangkan Suriawan, setelah memilih hijrah ke Barito Utara (Barsel), sebelum menjabat Kepala BLH, kini menjadi Kadis Pertambangan dan Energi di Barut.
Deklarasi pencalonan pasangan dengan jargon WAFI (Wartiah Thalib-Sofiansyah) itu dalam Pilkada Barsel 2011 digelar di Lapangan Iring Witu, Buntok, kemarin. Tampak hadir pada acara deklarasi di antaranya Rinco Norkim, Ketua Pembina PAN Kalteng yang juga mantan Ketua PAN Kalteng dua periode. Rinco Norkim juga didaulat menjadi Ketua Tim Sukses pasangan WAFI.
Tak kurang dari seribu orang hadir pada acara deklarasi itu. Deklaraasi sendiri, selain diisi pernyataan sikap dari tokoh partai pengusung yang ditandai dengan penandatanganan janji setia.
Acara juga diisi dengan orasi politik masing-masing tokoh partai pengusung. Salah satunya Ketua Tim Sukses Rinco Norkim yang sangat lantang membakar semangat para simpatisan dengan berjanji akan berusaha habis-habisan memenangkan Pilkada Barsel yang diperkirakan dilaksanakan Juni 2011 mendatang.
Sedangkan H Wartiah Thalib, dengan semangat empat lima sudah mempersiapkan yel-yel agar lebih memudahkan pendukungnya untuk mengingat dirinya dan pasangannya. Salah satu yel-yel Kadis Sosial Barsel itu diperkenalkannya dengan sebutan 3M. Artinya Mengenalkan, Menyukai, dan Memilih WAFI.
Kepastian majunya Hj Wartiah Thalib dalam Pilkada setempat tahun ini sekaligus menambah daftar jumlah kepala daerah di tanah air yang memilih mendukung pencalonan istrinya untuk melanjutkan dinasti dominasi kepemimpinannya didaerah.
Memang tak ada larangan atau melanggar aturan. Namun yang pasti, selain Otonomi memang cukup menguntungkan bagi daerah terutama menyangkut pemanfaatan SDA, sisi lainnya, justru memunculkan raja kecil yang terkesan tak rela dinsatinya kepemimpinannya beralih tangan ke kelompok lain.
Sebelumnya Kepala Daerah mencalonkan istrinya adalah dua istri bupati Kediri yang sama-sama maju sebagai Bupati Kediri. Ada juga beberapa bupati/wali kota yang maju kembali meski turun pangkat hanya menjadi wakil atau yang mengajukan teman dekatnya untuk berlaga dalam pilkada diantaranya adalah bekas Wali Kota Surabaya Bambang DH yang kini menjabat Wakil Wali Kota Surabaya.
Kemudian Bupati Tuban Haeny Relawati yang beberapa waktu lalu sudah ditetapkan oleh KPU setempat sebagai calon Wakil Bupati Tuban. Karena mungkin tak ada kelompok keluarganya yang bisa diandalkan maju, Heany memaksa dirinya maju ke tiga kalinya, meski pencalonannya kali ini hanya sebagai calon Wakil Bupati Tuban.
Terpisah, Dosen Departemen Politik Fakultas Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Haryadi, menilai, banyaknya incumbent maju kembali dalam pemilihan kepala daerah meski hanya sebagai Wakil Bupati merupakan upaya untuk membentengi diri dari kasus-kasus yang telah dia lakukan selama menjabat kepala daerah.
"Ini sebenarnya bukan keserakahan jabatan, tapi murni untuk membentengi diri dari kasus yang mungkin dia lakukan selama menjabat," tegasnya. Selain untuk memback-up kasus, majunya kembali incumbent dinilai masih diminati oleh massa pemilihnya. Sehingga merasa pede kembali bertarung. Buktinya dibeberapa pemilihan seperti di Surabaya dan Kediri incumbent atau istri incumbent berhasil memenangi pilkada setempat.
sumber : www.suarapublic.com
0 komentar:
Posting Komentar