Tifatul : Da'i Harus Melek Teknologi Informasi
Dakwah bisa dilaksanakan melalui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, mengimbau kepada para dai di Sumatera Barat agar melek terhadap teknologi informasi (TI).
PKS Pernah Kembalikan 'Titipan' di DPR Rp2 Miliar
Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq menceritakan, 'titipan' ini biasanya diberikan ke anggota dewan Fraksi PKS saat menggelar rapat pembahasan Rancangan Undang-Undang termasuk dalam kunjungan kerja komisi ke daerah. "Total yang diserahkan ke KPK Rp2 miliar, macam-macam (bentuknya uang dan barang) tahun 2005-2009. Itu masuk gratifikasi yang harus dikembalikan," kata Mahfudz saat berbincang dengan wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/5/2011).
Demokrat Bisa Belajar dari PKS
Partai Demokrat bisa belajar dari PKS dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi yang kini menjerat kadernya. Berbeda dengan PKS yang bertindak rapi, cepat dan sigap, justru Partai Demokrat babak belur karena tidak cepat bertindak dan mencoreng citranya.
WS Rendra: “Satu-satunya harapan bangsa ini adalah PKS”
WS Rendra (Willibrordus Surendra Bawana Rendra) seorang penyair dan budayawan terbesar negeri ini sebelum meninggal dunia beliau menyampaikan pesan kepada sahabatnya, Chaerul Umam, seorang sutradara kawakan: “Satu-satunya harapan bangsa ini adalah PKS”.
PKS, Pancasila, dan Maqasid Syariah
Pada Munas II di Jakarta tahun 2010 lalu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebagai satu-satunya partai yang secara eksplisit menjadikan Tauhid sebagai falsafah organisasi, resmi memproklamirkan finalisasi Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila, merupakan dasar negara yang difungsikan sebagai sumber dasar hukum negara dan sumber tertib tata hukum dan urutan perundang-undangan Indonesia yang ditegaskan dalam TAP MPR II/MPR/2000.
PKS Optimistis Rebut Tiga Besar di 2014
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyatakan siap lepas landas merebut tiga besar nasional pada Pemilihan Umum 2014. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta usai memberi pengarahan dalam Musyawarah Kerja Wilayah PKS Kalimantan Selatan di Banjarmasin.
Rabu, 28 September 2011
Kominfo Telah Blokir 300 Situs Kekerasan
Kamis, 25 Agustus 2011
Ramadhan Segera Berlalu
Kamis, 04 Agustus 2011
Anis Matta Ke Palangkaraya
Kunjungan Anis Matta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dalam rangka safari ramadan.Sebelumnya, Anis Matta berbuka puasa di rumah jabatan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H Achmad Diran didampingi para simpatisan dan pengurus PKS Kalimantan Tengah dan Kota Palangkaraya.
Dalam ceramahnya, Anis Matta, mengisahkan tentang sejarah siar islam yang dilakukan oleh Nabi Besar Muhammad SAW, pada saat Nabi Muhammad melakukan perang badar hingga Nabi menyebarkan agama islam di persia, sehingga negara persia pun bisa ditaklukan.
"Bahkan, pasukan kaum muslimin yang hanya. berjumlah 36 ribu melawan 300 ribu tentara romawi, ternyata masih bisa di kalahkan oleh pasukan muslimin," katanya.
Senin, 01 Agustus 2011
Pesan NU dan Muhammadiyah Bagi Umat yang Berpuasa
Ketua PP Muhammadiyah, Abdul Fatah Wibisono, mengimbau agar persamaan ini menjadi momentum bagi umat untuk meningkatkan kerukunan beragama. "Instensitas komunikasi dan silaturahim harus kita tingkatkan agar kerukunan dapat terbangun dan meningkatkan kualitas beribadah kita," kata Fatah, usai menghadiri Sidang Itsbat yang digelar Kementerian Agama di Jakarta, Ahad (31/7) petang.
Fatah meminta sosialisasi untuk hidup rukun antar umat, terutama umat berbeda keyakinan harus ditingkatkan oleh tokoh agama dan masyarakat. Dengan meningkatkan toleransi beribadah antar umat beragama, Muhammadiyah berharap isu agama tidak lagi dijadikan komoditas konflik yang belakang sering digunakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Komandan Rukyat se-Indonesia PBNU, Mashruri, juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat Islam dan Warga NU. "Mari kita manfaatkan 30 hari ini untuk menjalankan ibadah sebaik-baiknya dan menahan diri dari segala nafsu, angkara dan serakah," ujar Mashruri di tempat yang sama.
Mashruri mewanti-wanti umat agar tidak terlena pada tawaran godaan seperti hiburan televisi, bermalas-malasan dalam bekerja, berbuka puasa dengan makan berlebihan maupun pernak-pernik Ramadhan yang tidak berkaitan dengan esensi ibadah puasa.
"Kita harus mawas diri dan mampu menghadapi godaan dengan baik sehingga mencapai final dengan kualitas puasa yang baik," pesannya.
Alhamdulillah, Awal Ramadhan Tahun Ini Tanpa Perbedaan
Sidang penetapan awal Ramadhan yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin, Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Wahyu Widiana, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, pimpinan ormas-ormas Islam, duta besar negara sahabat, dan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kemenag.
"Setelah mencermati laporan Badan Hisab Rukyat, pertimbangan para ulama, semua sepakat 1 Ramadhan 1432 Hijriyah jatuh pada Senin, 1 Agustus 2011," kata Suryadharma seraya mengetok palu.
Penetapan awal Ramadhan 1432 Hijriyah juga dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Agama No.125 Tahun 2011 yang ditandatangani 31 Juli 2011.
Ketua Badan Hisab dan Rukyat, Ahmad Jauhari, saat menyampaikan hasil pemantauan di seluruh Indonesia, menyebutkan bahwa perhitungan data hisab yang dihimpun oleh Direktorat Jendral Bimas Islam di beberapa titik pemantauan di seluruh Indonesia menyatakan bahwa ijtimak akhir Sya'ban 1432 H/2011 M jatuh pada Ahad 31 Juli 2011, pukul 13.45 menit WIB.
"Saat matahari terbenam pada tanggal tersebut di seluruh Indonesia, posisi hilal berada di atas ufuk pada ketinggian 4 derajat 50 menit sampai 5 derajat 50 menit," kata Jauhari, yang juga Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag.
Dari hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan baru) di 38 lokasi, lanjut Jauhari, ada tiga lokasi yang menyatakan melihat hilal, yaitu di Mall GTC Makassar, Sulawesi Selatan, Bukit Condrodipo Gresik, Jawa Timur, dan Bangkalan, Madura.
Sebelumnya, perwakilan ormas mengikuti kegiatan observasi untuk melihat penampakan hilal. Mereka melihat titik-titik observasi hilal di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia lewat layar.
Observasi itu disaksikan melalui layar yang dipasang di lantai dua gedung utama kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sejak pukul 17.00 WIB, Ahad (31/7).
Sementara itu, PP Muhammadiyah juga menetapkan awal Ramadhan 1432 atau awal puasa jatuh pada Senin, 1 Agustus. Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid.
Disebutkan bahwa ijtimak menjelang Ramadhan 1432 H terjadi pada Ahad (31/7) pukul 01.41 WIB. "Kami berharap Ramadhan ini menjadi momentum bagi kita semua," kata Pengurus PP Muhammadiyah, Fatah Wibisono.
Minggu, 31 Juli 2011
Ramadan, NU dan Muhammadiyah Sepakat 1 Agustus
Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel, H Sarbaini Haira, mengatakan 1 Ramadan jatuh pada 1 Agustus 2011. Penetapan awal Ramadan tersebut dengan menggunakan metode rukyatul hilal yaitu melihat bulan dengan kasat mata.
Rukyatul hilal itu mengacu pada hadis Nabi: "Berpuasalah kamu, karena melihat hilal (tanggal 1), dan berbukalah (lebaran) kamu karena melihat hilal (tanggal 1)." (HR Muslim)
"NU sudah punya keyakinan dan mengikuti hadis Nabi dalam menetapkan awal Ramadan menggunakan metode rukyat. Metode ini mengacu pada hadis yang mengatakan berpuasalah kamu setelah melihat bulan," ujarnya, kemarin.
Selain menggunakan metode rukyat, NU juga memakai perhitungan hisab, yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tekonologi atau istilahnya ilmu falakiah dan astronomi
Sarbaini menjelaskan, hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomi untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan. Sedangkan rukyat adalah aktivitas mengamati bulan dengan kasat mata atau menggunakan alat setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).
Hisab berasal dari kata Arab Al-Hisab atau dalam arti harfiahnya perhitungan atau pemeriksaan, tapi secara umum kata hisab diartikan sebagai perhitungan.
"NU sudah melakukan hisab pada awal Syakban untuk menentukan awal Ramadan, tapi tidak berhasil. NU akan melakukan kembali pada akhir Syakban," ujarnya.
Dalam hisap, NU sementara menetapkan awal Ramadan adalah 1 Agustus. "Memang pada hari Minggu, 31 Juli, bulan sudah ada, tapi tidak terlihat. Saat itu bulan di bawah dua derajat. Pada awal 1 Agustus, bulan agak tinggi, enam derajat. Posisi bulan agak miring ke selatan," ujarnya.
Terpisah, Wakil Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Kalsel, Umranyah Ali, mengatakan penetapan awal Ramadan 1432 H jatuh 1 Agustus 2011.
Penetapan itu berdasarkan maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor: 375/MLM/I.0/E/2011 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1432 Hijriah tertanggal 2 Juli 2011.
Pengurus Pusat Muhammadiyah menetapkan satu Ramadan 1432 H jatuh pada Senin, 1 Agustus 2011. 1 Syawal 1432 H atau lebaran Idulfitri jatuh pada Selasa, 30 Agustus.
Selain itu, juga ditentukan tanggal 1 Zulhijjah, yaitu jatuh pada Jumat, 28 Oktober 2011. Hari Arafah atau 9 Zulhijjah jatuh pada Sabtu, 5 November 2011. Iduladha jatuh pada hari Ahad, 6 November.
(syaiful anwar-m taufik/tribunkalteng)
Baca juga beritanya di harian Metro Banjar
I'dad Ramadhan
Rasululloh SAW bersabda“ Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari).
Jika kita menilik kembali sejarah hidup Rasulullah SAW, para Sahabat dan para Salafussholeh (semoga Allah merahmatinya), betapa mereka mempersiapkan dan menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita dan melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelum datangnya Ramadhan. Di penghujung bulan Sya'ban
Rasulullah pernah bersabda " Barang siapa yang bergembira memasuki bulan Ramadhan, maka sungguh jasadnya diharamkan masuk kedalam api neraka".
Tentunya kata "gembira" di sini tak sekedar dimaknai gembira secara emosional atau sekedar membersihkan rumah atau tempat ibadah saja. Namun, gembira disini lebih dimaknai ke arah persiapan yang optimal untuk menghadapi bulan Ramadhan yang mulia dengan mengisi dengan aktifitas-aktifitas ibadah. sehingga sangat pantas orang-orang yang seperti inilah yang akan terhindar dari api neraka.
Tak heran jika Rasulullah dan para sahabatnya melakukan persiapan yang optimal dalam menyambut hadirnya bulan Ramadhan. Karena mereka memahami keutamaan dan fadhilah yang terkandung dalam bulan ini, bahkan dalam sebuah hadits juga disebutkan
" Jika seandainya umatku tahu akan keutamaan bulan Ramadhan maka niscaya mereka akan memohon kepada Allah agar setiap bulan adalah bulan Ramadhan".
simak kembali bagaimana dengan bait-bait do'a yang dilantunkan Rasulullah SAW "
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan"
bentuk luapan kegembiraan dan pengharapan yang mereka lakukan adalah dengan menata diri secara maksimal dalam menghadapi Ramadhan dan mengisinya dengan aktivitas yang menambah kadar kualitas dan kuantitas Ibadahnya, sehingga kehadiran Ramadhan benar-benar membawa makna perubahan.
Apa Sajakah persiapan yang mesti dilakukan Agar Ramadhan menjadi bulan penuh makna dalam kehidupan kita?
1. I’dad Qolbi (Persiapan Hati)
Ramadhan Adalah saat yang tepat untuk menata hati, menghilangkan penyakit dan sifat-sifat tercela yang hinggap didalamnya, oleh karenanya sebelum datangnya bulan suci mari kita bersihkan hati, buang jauh –jauh sifat iri dan dengki serta rasa permusuhan baik terhadap Tetangga, Teman, atau siapapun yang pernah berhubungan dengan kita, saling memaafkan dan meng Ikhlaskan. Saya jadi teringat dengan lyrik nasyid “Jagalah Hati” yg pernah di senandungkan oleh da’I kondang KH Abdullah Gymnastiar
Jagalah Hati Jangan Kau Kotori ….Jagalah Hati Lentera Hidup Ini
Jagalah Hati Jangan Kau Nodai …..Jagalah Hati Cahaya Illahi (dst)
2. I’dad Ilmi (Persiapan Ilmu)
Imam Ghozali mengatakan ‘,Manusia akan celaka bila tanpa Ilmu” Bahkan Rasululloh Saw pun Bersabda dalam sebuah haditsnya: “,Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR Ibnu Majah )
Ibadah Shaum Ramadhan ataupun ibadah yang lainnya akan berbuah pahala yang berlipat ganda dan menghapuskan diri dari berbagai dosa manakala didasari oleh Ilmu,karena ibadah yang tanpa ilmu maka akan sia-sia. Rasululloh bersabda “Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan kecuali lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Masih ada waktu beberapa hari lagi hendaknya kita gunakan untuk mencari ilmu dan informasi baik melalui kajian, membaca buku, ataupun bertanya kepada yang lebih tahu,agar kita lebih siap mengisi ramadhan dengan Mujahadah (penuh kesungguhan)
3. I’dad Ruhi (persiapan Ruhani)
Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, shaum sunnah, dzikir, do’a dan lain-lain. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah Saw mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah Ra. berkata: ”Saya tidak melihat Rasulullah Saw menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).
Bulan Sya’ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit.
RasulullahSawbersabda: Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya: “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban”. Rasul saw bersabda: ”Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa” (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’I dan Ibnu Huzaimah)
4. I’dad jasadi ( Persiapan Fisik)
Seorang Mu’min yang ingin beribadah secara maksimal dibulan Romadhon akan terhambat jika fisiknya sakit,oleh karena itulah Riayah jasadiyah (merawat Fisik) agar senantiasa sehat harus dilakukan dengan cara Berolahraga, makan minum jangan berlebihan, Bersiwak, berbekam, meminum madu atau habbatu ssauda dan berbagai cara lain yang dapat menjaga kesehatan Fisik kita sebelum ataupun pada bulan Ramadhan.
Dari Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. (HR. Muslim)
Jika seluruh persiapan sudah kita lakukan ,tingallah Doa selalu kita panjatkan ,semoga Alloh mengizinkan kita tuk bertemu dengan Ramadhan, Marhaban Yaa Ramadhan, Marhaban Syahrusshiyami, marhaban yaa syahru romdhon ,marhaban syahrul Qiyami..
Wallohu a’lam bishowab
Mayoritas Muslimin Dunia Serempak Berpuasa Ramadan Senin Besok
Sumber : Islamedia