Masih Proses, Mohon Sabar...

Rabu, 28 September 2011

Kominfo Telah Blokir 300 Situs Kekerasan

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir sekitar 300 situs kekerasan yang mengarah pada perilaku terorisme.
“Hingga akhir Agustus 2011 ada sekitar 900 situs kekerasan yang diadukan untuk segera diblokir, tetapi baru terealisasi 300 situs,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Senin.
Menurut dia di sela pembukaan “1st ICT USO Expo and Conference”, pemblokiran seluruh situs kekerasan yang diadukan itu belum bisa direalisasikan karena memerlukan pencermatan dan pengamatan yang serius.
“Selama ada laporan dari masyarakat akan kami tindak lanjuti, tetapi tidak lantas seluruh laporan yang masuk itu langsung diblokir. Kami akan mencermati dan mengamatinya secara mendalam terlebih dulu,” katanya.
Ia mengatakan, akar masalah kekerasan dan terorisme pada dasarnya berasal dari pemahaman mengenai ideologi atau agama yang tidak benar dan hanya setengah-setengah. Kondisi itu didukung oleh adanya situs kekerasan di internet.
“Memang ada imbauan memblokir atau menutup situs yang mengagitasi dan menghina agama, tetapi itu akan kami lakukan secara bertahap,” katanya.
Menurut dia, pemblokiran atau penutupan tidak bisa dilakukan sekaligus, karena situs kekerasan itu bisa saja hari ini namanya A, besok bisa AX atau AZ.
Ia mengatakan, seharusnya yang melakukan pemblokiran situs kekerasan itu bukan hanya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), tetapi juga seluruh operator.
“Selain itu, masyarakat juga diharapkan bisa mengelola informasi secara lebih rasional, sehingga tidak mudah terpengaruh,” katanya (taufik rachman/antara/RoL)

Sumber : Dakwatuna

Kamis, 25 Agustus 2011

Ramadhan Segera Berlalu

Waktu terus berjalan lurus ke depan. Cepat sekali, dan tidak akan pernah kembali. Rasanya Ramadhan 1432 ini baru saja kita masuki, tidak terasa sekarang sudah berada di sepertiga waktu penghujungnya. Sebagian orang masih bersantai-santai, membuang waktu sambil menunggu waktu berbuka, menyia-nyiakan kesempatan yang sangat istimewa ini tanpa aktivitas ibadah. Sebagian yang lain tampak sangat serius, i’tikaf di masjid siang dan malam, memanfaatkan setiap detik waktu untuk pendekatan diri kepada Allah. Khawatir Ramadhan segera meninggalkan mereka, sementara belum banyak amal ibadah yang dilakukan.

Apapun yang kita kerjakan pada bulan mulia ini, akhirnya toh waktu terus menggulung dan kita akan dipaksa memasuki bulan baru. Ramadhan sebentar lagi berlalu, berganti Syawal. Betapa cepat waktu berlalu, mana ibadahmu? Mana tilawah dan tadarusmu ? Mana rakaat panjang dalam tarawihmu ? Mana istighfarmu? Mana taubatmu ? Mana infakmu ? Mana zakatmu ? Mana dzikirmu ? Padahal hari-hari sangat cepat berganti, Ramadhan sudah mau pergi, namun mengapa masjid semakin sepi?


Di antara hal yang mematikan kehidupan manusia adalah kekosongan waktu (faragh). Ada banyak manusia yang menghanguskan waktu mereka untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya bagi kebaikan diri dan masyarakat, bahkan sebagian yang lain menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk sesuatu yang justru menzhalimi dan merusak diri serta masyarakat. Kerugian sudah pasti akan menjadi milik mereka.

Perhatikanlah betapa berharga waktu-waktu yang kita miliki. Sungguh amat sangat terbatas jatah waktu yang Allah berikan kepada masing-masing kita, sudah semestinya kita mengoptimalkan setiap detik waktu yang ada untuk kebaikan. Jika kita memiliki waktu 5 menit saja yang terbuang percuma setiap harinya, maka selama setahun ada 1.825 menit atau 30,42 jam waktu yang terbuang. Apabila Allah mengaruniakan usia 60 tahun kepada kita, maka ada 1.825 jam atau 76 hari yang terbuang percuma.

Cobalah kita cermati secara seksama, apakah waktu kita yang terbuang percuma lebih dari 5 menit  setiap harinya? Aktivitas apakah yang anda kerjakan di waktu pagi, siang, sore atau malam hari? Kadang ada suasana santai yang menghanguskan banyak waktu. Pada beberapa kalangan, waktu senggang tersebut dimanfaatkan untuk mengobrol dengan tetangga atau teman tanpa tujuan yang jelas. Setiap harinya bisa menghabiskan waktu hingga dua jam untuk omong kosong tersebut, bahkan lebih, dengan tema yang tidak terarah dan semata-mata mengisi waktu luang. Baik di kantor, di rumah, ataupun di restoran dan tempat-tempat umum lainnya, mengobrol seakan-akan telah menjadi kebutuhan pokok.

Jika sehari menggunakan 2 jam waktu untuk mengobrol dengan teman atau tetangga, maka dalam setahun ada 730 jam atau 30,42 hari mengobrol. Jika jatah usia kita 60 tahun maka kurang lebih ada 43.800 jam atau setara dengan 1.825 hari atau 60 bulan atau 5 tahun waktu kita yang habis untuk kepentingan mengobrol saja. Apabila obrolannya membawa manfaat bagi kebaikan diri dan masyarakat, tentu tidak menjadi masalah. Akan tetapi jika obrolannya sekedar menyebarkan isu dan gosip, membicarakan kejelekan orang lain, dan dalam konteks “daripada bengong”, maka sudah barang tentu akan membawa berbagai kerugian.

Jika seseorang mengandalkan ibadahnya hanya kepada shalat wajib lima waktu saja, maka dengan rata-rata pelaksanaan sekali shalat wajib 5 menit, sehari mengerjakan shalat 25 menit. Dengan demikian setahun ada 9.125 menit atau 152 jam atau 6,3 hari saja untuk shalat. Jika jatah usianya 60 tahun, maka untuk ibadah hanya memerlukan 9.125 jam, atau setara dengan 380,2 hari atau 12 bulan atau satu tahun. Padahal untuk mengobrol saja memerlukan waktu 5 tahun.

Tentu saja tidak dilarang untuk mengobrol, jika ada tujuan dan kemanfaatan yang jelas. Akan tetapi hendaknya kita sangat memperhatikan alokasi penggunaan waktu dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak hangus secara percuma. Ada banyak waktu yang perlu kita hemat dalam kehidupan sehari-hari. Saat anda di kamar mandi, di meja makan, di kamar saat berganti pakaian atau berhias, di depan televisi, di halte bus, dan di berbagai tempat privat maupun publik. Jika suatu aktivitas telah anda selesaikan, jangan membiarkan ada waktu jeda atau waktu luang yang dibiarkan berlalu sia-sia. Segera kerjakan aktivitas lainnya.
Demikianlah Tuhan mengajarkan kepada kita, “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh  (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Alam Nasyrah: 7 – 8).

Ramadhan sebentar lagi berlalu, berganti Syawal. Betapa cepat waktu berlalu, mana ibadahmu? Mana tilawah dan tadarusmu ? Mana rakaat panjang dalam tarawihmu ? Mana istighfarmu? Mana taubatmu ? Mana infakmu ? Mana zakatmu ? Mana dzikirmu ? Padahal hari-hari sangat cepat berganti, Ramadhan sudah mau pergi, namun mengapa masjid semakin sepi?

Tuhan menghendaki agar kita tidak memiliki kekosongan waktu atau kesia-siaan. Artinya, satu kegiatan senantiasa bersambung dengan kegiatan yang lainnya, sehingga tidak ada waktu yang tidak terdefinisikan pemanfaatannya, yang cenderung menjadi kesia-siaan. Jika anda telah selesai shalat Subuh, segera lakukan aktivitas lainnya, sampai saatnya anda siap bekerja. Sesampai di tempat kerja, segera lakukan aktivitas kerja hingga tuntas, setelah tiba waktu pulang, segeralah pulang untuk istirahat. Jika telah cukup istirahat, segera kerjakan aktivitas lainnya, demikian seterusnya, sehingga tidak ada satu detik waktu kita yang terbuang percuma.
 
Ingat, waktu adalah milik manusia yang paling berharga. Kalau sebagian orang mengatakan “time is money”, sesungguhnya yang terjadi lebih dari itu. Jika uang kita hilang satu juta rupiah hari ini, besok kita bisa mendapatkan yang lebih banyak dari itu. Namun jika waktu kita hilang satu jam hari ini, kita tidak akan bisa mencari gantinya pada kesempatan yang lain. Begitu waktu terbuang, ia benar-benar hilang dan tak akan tergantikan dengan tambahan waktu di hari berikutnya.

Setiap pergantian bulan, kita selalu diingatkan dengan pesan penting ini: optimalkan waktu anda. Ramadhan sebentar lagi berlalu, berganti Syawal. Betapa cepat waktu berlalu, mana ibadahmu ? Mana tilawah dan tadarusmu ? Mana rakaat panjang dalam tarawihmu ? Mana istighfarmu ? Mana taubatmu ? Mana infakmu ? Mana zakatmu ? Mana dzikirmu ? Padahal hari-hari sangat cepat berganti, Ramadhan sudah mau pergi, namun mengapa masjid semakin sepi ?

Ramadhan sebentar lagi berlalu. Lalu, dimanakah taqwamu ?
 
Sumber:Islamedia

Kamis, 04 Agustus 2011

Anis Matta Ke Palangkaraya

PALANGKARAYA - Wakil Ketua (Waket) DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Mata yang juga pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta, Rabu (3/8/2011) Jakarta memberikan kuliah tujuh menit di Masjid Darul Arqom Perguruan Muhammadiyah Palangkaraya.

Kunjungan Anis Matta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dalam rangka safari ramadan.Sebelumnya, Anis Matta berbuka puasa di rumah jabatan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H Achmad Diran didampingi para simpatisan dan pengurus PKS Kalimantan Tengah dan Kota Palangkaraya.

Dalam ceramahnya, Anis Matta, mengisahkan tentang sejarah siar islam yang dilakukan oleh Nabi Besar Muhammad SAW, pada saat Nabi Muhammad melakukan perang badar hingga Nabi menyebarkan agama islam di persia, sehingga negara persia pun bisa ditaklukan.

"Bahkan, pasukan kaum muslimin yang hanya. berjumlah 36 ribu melawan 300 ribu tentara romawi, ternyata masih bisa di kalahkan oleh pasukan muslimin," katanya.

TRIBUNKALTENG.COM
Penulis : Fathurahman
Editor : edi_nugroho

Senin, 01 Agustus 2011

Pesan NU dan Muhammadiyah Bagi Umat yang Berpuasa

JAKARTA – PP Muhammadiyah dan PB Nahdlatul Ulama (NU) sepakat bersama pemerintah bahwa hari pertama puasa atau 1 Ramadan 1432 H tahun ini jatuh pada 1 Agustus besok.

Ketua PP Muhammadiyah, Abdul Fatah Wibisono, mengimbau agar persamaan ini menjadi momentum bagi umat untuk meningkatkan kerukunan beragama. "Instensitas komunikasi dan silaturahim harus kita tingkatkan agar kerukunan dapat terbangun dan meningkatkan kualitas beribadah kita," kata Fatah, usai menghadiri Sidang Itsbat yang digelar Kementerian Agama di Jakarta, Ahad (31/7) petang.

Fatah meminta sosialisasi untuk hidup rukun antar umat, terutama umat berbeda keyakinan harus ditingkatkan oleh tokoh agama dan masyarakat. Dengan meningkatkan toleransi beribadah antar umat beragama, Muhammadiyah berharap isu agama tidak lagi dijadikan komoditas konflik yang belakang sering digunakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Komandan Rukyat se-Indonesia PBNU, Mashruri, juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat Islam dan Warga NU. "Mari kita manfaatkan 30 hari ini untuk menjalankan ibadah sebaik-baiknya dan menahan diri dari segala nafsu, angkara dan serakah," ujar Mashruri di tempat yang sama.

Mashruri mewanti-wanti umat agar tidak terlena pada tawaran godaan seperti hiburan televisi, bermalas-malasan dalam bekerja, berbuka puasa dengan makan berlebihan maupun pernak-pernik Ramadhan yang tidak berkaitan dengan esensi ibadah puasa.

"Kita harus mawas diri dan mampu menghadapi godaan dengan baik sehingga mencapai final dengan kualitas puasa yang baik," pesannya.

Sumber : republika.co.id

Alhamdulillah, Awal Ramadhan Tahun Ini Tanpa Perbedaan

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Ramadhan 1432 Hijriyah jatuh pada Senin, 1 Agustus 2011 dan keputusan tersebut menyusul sidang isbat yang berlangsung Ahad sore (31/7) di Operation Room Kemenag, Jakarta.

Sidang penetapan awal Ramadhan yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin, Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Wahyu Widiana, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, pimpinan ormas-ormas Islam, duta besar negara sahabat, dan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kemenag.

"Setelah mencermati laporan Badan Hisab Rukyat, pertimbangan para ulama, semua sepakat 1 Ramadhan 1432 Hijriyah jatuh pada Senin, 1 Agustus 2011," kata Suryadharma seraya mengetok palu.

Penetapan awal Ramadhan 1432 Hijriyah juga dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Agama No.125 Tahun 2011 yang ditandatangani 31 Juli 2011.

Ketua Badan Hisab dan Rukyat, Ahmad Jauhari, saat menyampaikan hasil pemantauan di seluruh Indonesia, menyebutkan bahwa perhitungan data hisab yang dihimpun oleh Direktorat Jendral Bimas Islam di beberapa titik pemantauan di seluruh Indonesia menyatakan bahwa ijtimak akhir Sya'ban 1432 H/2011 M jatuh pada Ahad 31 Juli 2011, pukul 13.45 menit WIB.

"Saat matahari terbenam pada tanggal tersebut di seluruh Indonesia, posisi hilal berada di atas ufuk pada ketinggian 4 derajat 50 menit sampai 5 derajat 50 menit," kata Jauhari, yang juga Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag.

Dari hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan baru) di 38 lokasi, lanjut Jauhari, ada tiga lokasi yang menyatakan melihat hilal, yaitu di Mall GTC Makassar, Sulawesi Selatan, Bukit Condrodipo Gresik, Jawa Timur, dan Bangkalan, Madura.

Sebelumnya, perwakilan ormas mengikuti kegiatan observasi untuk melihat penampakan hilal. Mereka melihat titik-titik observasi hilal di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia lewat layar.

Observasi itu disaksikan melalui layar yang dipasang di lantai dua gedung utama kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sejak pukul 17.00 WIB, Ahad (31/7).

Sementara itu, PP Muhammadiyah juga menetapkan awal Ramadhan 1432 atau awal puasa jatuh pada Senin, 1 Agustus. Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid.

Disebutkan bahwa ijtimak menjelang Ramadhan 1432 H terjadi pada Ahad (31/7) pukul 01.41 WIB. "Kami berharap Ramadhan ini menjadi momentum bagi kita semua," kata Pengurus PP Muhammadiyah, Fatah Wibisono.

Sumber : Republika.co.id

Minggu, 31 Juli 2011

Ramadan, NU dan Muhammadiyah Sepakat 1 Agustus

Hampir dipastikan, 1 Ramadan 1432 Hijriah jatuh hari Senin (1/8). Penetapan awal puasa 2011 ini tidak akan berbeda antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
  
Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel, H Sarbaini Haira, mengatakan 1 Ramadan jatuh pada 1 Agustus 2011. Penetapan awal Ramadan tersebut dengan menggunakan metode rukyatul hilal yaitu melihat bulan dengan kasat mata.
  
Rukyatul hilal itu mengacu pada hadis Nabi: "Berpuasalah kamu, karena melihat hilal (tanggal 1), dan berbukalah (lebaran) kamu karena melihat hilal (tanggal 1)." (HR Muslim)
  
"NU sudah punya keyakinan dan mengikuti hadis Nabi dalam menetapkan awal Ramadan menggunakan metode rukyat. Metode ini mengacu pada hadis yang mengatakan berpuasalah kamu setelah melihat bulan," ujarnya, kemarin.
  
Selain menggunakan metode rukyat, NU juga memakai perhitungan hisab, yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tekonologi atau istilahnya ilmu falakiah dan astronomi
  
Sarbaini menjelaskan, hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomi untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan. Sedangkan rukyat adalah aktivitas mengamati bulan dengan kasat mata atau menggunakan alat setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).
  
Hisab berasal dari kata Arab Al-Hisab atau dalam arti harfiahnya perhitungan atau pemeriksaan, tapi secara umum kata hisab diartikan sebagai perhitungan.
  
"NU sudah melakukan hisab pada awal Syakban untuk menentukan awal Ramadan, tapi tidak berhasil. NU akan melakukan kembali pada akhir Syakban," ujarnya.
  
Dalam hisap, NU sementara menetapkan awal Ramadan adalah 1 Agustus. "Memang pada hari Minggu, 31 Juli, bulan sudah ada, tapi tidak terlihat. Saat itu bulan di bawah dua derajat. Pada awal 1 Agustus, bulan agak tinggi, enam derajat. Posisi bulan agak miring ke selatan," ujarnya.
  
Terpisah, Wakil Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Kalsel, Umranyah Ali, mengatakan penetapan awal Ramadan 1432 H jatuh 1 Agustus 2011.  
  
Penetapan itu berdasarkan maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor: 375/MLM/I.0/E/2011 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1432 Hijriah tertanggal 2 Juli 2011.
  
Pengurus Pusat Muhammadiyah menetapkan satu Ramadan 1432 H jatuh pada Senin, 1 Agustus 2011. 1 Syawal 1432 H atau lebaran Idulfitri jatuh pada Selasa, 30 Agustus.
  
Selain itu, juga ditentukan tanggal 1 Zulhijjah, yaitu jatuh pada Jumat, 28 Oktober 2011. Hari Arafah atau 9 Zulhijjah jatuh pada Sabtu, 5 November 2011. Iduladha jatuh pada hari Ahad, 6 November.
  
(syaiful anwar-m taufik/tribunkalteng)

Baca juga beritanya di harian Metro Banjar
Editor : didik_trio

I'dad Ramadhan

ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُواْ Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِينَ Ù…ِÙ† Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,   
Ramadhan Sebentar lagi akan datang, suasana pasar mulai hiruk -pikuk menampilkan kesibukan persiapan menyambut kehadiran bulan penuh keberuntungan , antusiasme para pebisnis pasar begitu kuat terlihat bergairah penuh harap agar saat Hari Raya tiba semua kuntungan yang didapat saat Ramadhan dapat dikalkulasi sebagai harta berharga hasil jerih payah selama satu bulan.”,Ramadhan bulan berkah “,Ujar mereka saat hitungan laba dagang berkali lipat dibanding dagang dibulan selain ramadhan. Untung Dunia ..! Itulah Misinya dan memang begitulah Fenomenanya.
 
Lalu bagaimana dengan Misi Akhirat kita sebagai hamba yang beriman kepada Alloh SWT ? Geliat kesibukan dipasar,dan antusiasme mereka dalam meraih keuntungan berlipat ganda juga harus menjadi bahan untuk motivasi diri kita agar lebih bersiap menyambut kehadiran Ramadhan yang penuh dengan keberkahan. Namun misi orang beriman adalah meraih pahala sebanyak-banyaknya dengan amal Ibadah, sucikan diri dari berbagai dosa dengan taubatan Nashuha, dan terbebaskan dari api nerakaNya (idzkumminan naar).

Rasululloh SAW bersabda“ Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari).


Jika kita menilik kembali sejarah hidup Rasulullah SAW, para Sahabat dan para Salafussholeh (semoga Allah merahmatinya), betapa mereka mempersiapkan dan menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita dan melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelum datangnya Ramadhan. Di penghujung bulan Sya'ban

Rasulullah pernah bersabda " Barang siapa yang bergembira memasuki bulan Ramadhan, maka sungguh jasadnya diharamkan masuk kedalam api neraka".

Tentunya kata "gembira" di sini tak sekedar dimaknai gembira secara emosional atau sekedar membersihkan rumah atau tempat ibadah saja. Namun, gembira disini lebih dimaknai ke arah persiapan yang optimal untuk menghadapi bulan Ramadhan yang mulia dengan mengisi dengan aktifitas-aktifitas ibadah. sehingga sangat pantas orang-orang yang seperti inilah yang akan terhindar dari api neraka.

Tak heran jika Rasulullah dan para sahabatnya melakukan persiapan yang optimal dalam menyambut hadirnya bulan Ramadhan. Karena mereka memahami keutamaan dan fadhilah yang terkandung dalam bulan ini, bahkan dalam sebuah hadits juga disebutkan

" Jika seandainya umatku tahu akan keutamaan bulan Ramadhan maka niscaya mereka akan memohon kepada Allah agar setiap bulan adalah bulan Ramadhan".

simak kembali bagaimana dengan bait-bait do'a yang dilantunkan Rasulullah SAW "

Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan"

bentuk luapan kegembiraan dan pengharapan yang mereka lakukan adalah dengan menata diri secara maksimal dalam menghadapi Ramadhan dan mengisinya dengan aktivitas yang menambah kadar kualitas dan kuantitas Ibadahnya, sehingga kehadiran Ramadhan benar-benar membawa makna perubahan.

Apa Sajakah persiapan yang mesti dilakukan Agar Ramadhan menjadi bulan penuh makna dalam kehidupan kita?

1. I’dad Qolbi (Persiapan Hati)

Ramadhan Adalah saat yang tepat untuk menata hati, menghilangkan penyakit dan sifat-sifat tercela yang hinggap didalamnya, oleh karenanya sebelum datangnya bulan suci mari kita bersihkan hati, buang jauh –jauh sifat iri dan dengki serta rasa permusuhan baik terhadap Tetangga, Teman, atau siapapun yang pernah berhubungan dengan kita, saling memaafkan dan meng Ikhlaskan. Saya jadi teringat dengan lyrik nasyid “Jagalah Hati” yg pernah di senandungkan oleh da’I kondang KH Abdullah Gymnastiar

Jagalah Hati Jangan Kau Kotori ….Jagalah Hati Lentera Hidup Ini

Jagalah Hati Jangan Kau Nodai …..Jagalah Hati Cahaya Illahi (dst)

2. I’dad Ilmi (Persiapan Ilmu)


Imam Ghozali mengatakan ‘,Manusia akan celaka bila tanpa Ilmu” Bahkan Rasululloh Saw pun Bersabda dalam sebuah haditsnya: “,Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR Ibnu Majah )

Ibadah Shaum Ramadhan ataupun ibadah yang lainnya akan berbuah pahala yang berlipat ganda dan menghapuskan diri dari berbagai dosa manakala didasari oleh Ilmu,karena ibadah yang tanpa ilmu maka akan sia-sia. Rasululloh bersabda “Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan kecuali lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah)

Masih ada waktu beberapa hari lagi hendaknya kita gunakan untuk mencari ilmu dan informasi baik melalui kajian, membaca buku, ataupun bertanya kepada yang lebih tahu,agar kita lebih siap mengisi ramadhan dengan Mujahadah (penuh kesungguhan)

3. I’dad Ruhi (persiapan Ruhani)
Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, shaum sunnah, dzikir, do’a dan lain-lain. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah Saw mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah Ra. berkata: ”Saya tidak melihat Rasulullah Saw menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).

Bulan Sya’ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit.
RasulullahSawbersabda: Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya: “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban”. Rasul saw bersabda: ”Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa” (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’I dan Ibnu Huzaimah)


4. I’dad jasadi ( Persiapan Fisik)


Seorang Mu’min yang ingin beribadah secara maksimal dibulan Romadhon akan terhambat jika fisiknya sakit,oleh karena itulah Riayah jasadiyah (merawat Fisik) agar senantiasa sehat harus dilakukan dengan cara Berolahraga, makan minum jangan berlebihan, Bersiwak, berbekam, meminum madu atau habbatu ssauda dan berbagai cara lain yang dapat menjaga kesehatan Fisik kita sebelum ataupun pada bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. (HR. Muslim)


Jika seluruh persiapan sudah kita lakukan ,tingallah Doa selalu kita panjatkan ,semoga Alloh mengizinkan kita tuk bertemu dengan Ramadhan, Marhaban Yaa Ramadhan, Marhaban Syahrusshiyami, marhaban yaa syahru romdhon ,marhaban syahrul Qiyami..


Wallohu a’lam bishowab 
 
Ustadz Muhammad Ridwan

Mayoritas Muslimin Dunia Serempak Berpuasa Ramadan Senin Besok

Arab Saudi, Negara yang paling ditunggu-tunggu pengumuman pengumuman awal Ramadannya, pada sabtu sore kemarin mengumumkan bahwa hari Ahad ini adalah hari yang melengkapi bulan Sya’ban hingga tigapuluh hari. Maka negara tersebut secara resmi mengumumkan bahwa awal Ramadan jatuh pada hari Senin.

Sebelumnya Mahkamah Agung Arab Saudi telah menyerukan masyarakat untuk berusaha melihat hilal pada Sabtu sore kemarin sesuai ketentuan syariat. Pihak Mahkamah mengumumkan bahwa siapa saja yang melihat hilal baik dengan pandangan langsung atau melalui alat teropong agar segera melaporkannya kepada pihak mahkamah untuk dicatat dan diproses. Namun kenyataannya, pada Sabtu sore kemarian, hilal tidak muncul sehingga tidak ada yang melihatnya.
Keputusan tersebut semakin melengkapi kesamaan awal Ramadan pada sebagian besar Negara-negara Islam. Baik di Timur Tengah, Afrika hingga Asia. Termasuk juga kaum muslimin di Eropa,
Di Timur Tengah beberapa Negara Islam telah mengumumkan secara resmi bahwa awal Ramadan jatuh pada hari Senin, seperti Mesir, Emirat, Yordan, Kuwait, Suriah, Qatar dan Yaman.
Begitu pula Dewan Fatwa Eropa telah mengumumkan bahwa hari Senen merupakan awal puasa Ramadan. Fatwa ini diikuti oleh kaum muslimin di beberapa Negara minoritas di Eropa.
Negara-negara Balkan, seperti Kosovo, Bosnia, Rumania, Bulgaria, Slovenia, Albania, juga mengumumkan hari yang sama sebagai awal Ramadan. Tak ketinggalan Negara Turki juga menetapkan hari Senin sebagai awal puasa Ramadan bagi kaum muslimin Negara tersebut.
Di Asia Tenggara, dua Negara muslim utama; Indonesia dan Malaysia juga telah mengumumkan hari yang samat sebagai awal Ramadan.
Di Amerika, lembaga komunitas muslim representative ISNA, juga mengumumkan hari Senin sebagai awal Ramadan. Pengumuman ini kemudian diamini oleh komunitas muslim di berbagai belahan Negara di benua Amerika.
Di daratan Cina dan Asia timur juga tidak berbeda. Hari Senin ditetapkan sebagai awal Ramadan bagi kaum muslimin di sana.
Ahlan wa Sahlan Ya Ramadan….

Sumber : Islamedia

Penentuan Awal Puasa Diumumkan Sore Ini

Jakarta. Kementerian Agama akan menggelar sidang Itsbat untuk menentukan 1 Ramadhan 1432 Hijriah, Minggu (31/7/2011), pukul 17.00 WIB. Sidang tersebut akan dilakukan di Kantor Kemenag dan akan diikuti oleh beberapa perwakilan organisasi Islam diantaranya adalah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Persatuan Islam (Persis).
“Ya, Insya Allah nanti sore pukul 17.00 WIB di Kementerian Agama,” ujar Dirjen Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Nazaruddin Umar saat dihubungi Kompas.com, pagi ini.
Dalam sidang itu, Kementerian Agama akan mendengarkan presentasi dari beberapa perwakilan organisasi Islam dari daerah yang sudah memantau hasil rukyatul hilal (penampakan bulan di titik awal). Setelah mendengarkan presentasi tersebut, kata Nazaruddin, pihaknya baru akan membacakan keputusan mengenai 1 Ramadhan tersebut melalui sidang Itsbat.
“Presentasinya sampai Magrib, setelah itu kita lanjutkan dengan sidang,” tambahnya.
Mengenai prediksi bahwa 1 Ramadhan akan jatuh pada 1 Agustus 2011, Nazaruddin membenarkan hal itu. Pasalnya, menurut dia, penetapan puasa memang bisa diprediksi, dengan cara menghitung derajat ketinggian hilal (hisab). Menjelang tanggal 1 Ramadhan, ketinggian hilal biasanya di atas 0 hingga 2 derajat.
“Dan sekarang posisi bulan sudah enam derajat, jadi aman. Tapi untuk pastinya kita akan tunggu hasil resmi dari pemerintah setelah sidang Isbat nanti sore,” tukasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama, Suryadarma Ali mengatakan, sidang Itsbat merupakan salah satu cara untuk menentukan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan dengan cara melihat posisi bulan (Rukyatul Hilal). Suryadarma juga berharap semua pihak dapat bersama dan sepakat menerima keputusan tersebut jika 1 Ramadhan jatuh pada 1 Agustus 2011.
“Tanda-tanda ke arah situ sudah ada, tapi kami akan tunggu sampai sidang isbat untuk kepastiannya,” kata Suryadarma di Jakarta, Senin (25/7/2011).

Sumber : Dakwatuna

Sabtu, 30 Juli 2011

Barsel Songsong Perubahan

BARITO SELATAN : KEMENANGAN pasangan Farid Yusran-Satya Titiek Atyani Djoedir (Fasty)  merupakan  kemenangan seluruh masyarakat Barito Selatan. Kemenangan rakyat yang membutuhkan perubahan...
“Perubahan tersebut diperlambangkan oleh kemenangan pasangan Fasty,” kata Borak Milton, Ketua Tim Kampanye pasangan Fasty saat jumpa pers kemaren.

Kami berterima kasih kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda dan seluruh masyarakat Barito Selatan, yang sungguh-sungguh membuktikan keinginan mereka selama ini. Perubahan yang sebagaimana  telah mereka gaungkan dan itu terbukti dari dukungan yang luar biasa pada pemungutan suara 27 Juli lalu.
“Ini bukan kemenangan tim, bukan kemenangan Farid Yusran, bukan kemenangan Aty Djoedir akan tetapi kemenangan seluruh masyarakat Barsel.”
Kita menunggu pleno PPK pada besok, kemudian rapat pleno KPU pada Minggu nanti.  Rapat pleno KPU merupakan penetapan hasil final dan formal Pemilu kada Barsel.
Di sisi lain, pasangan Wafi berencana mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Wafi melihat ada indikasi politik uang yang dilakukan pasangan Fasty.

Sumber : Borneonews.co.id

Jumat, 29 Juli 2011

Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H Untuk Wilayah Buntok Dan Sekitarnya

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”  (QS. Al-Baqarah : 183)

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H Untuk Wilayah Buntok Dan Sekitarnya




Bagi yang ingin download versi PDF klik DI SINI

Pelajaran dari Sejarah Kekalahan, Download Artikel Mengelola Kekalahan

Laki-laki pemberani itu terbujur kaku dengan dada tercabik-cabik. Sadis. Itulah jasad Hamzah bin Abdul Muththalib, paman dan saudara sepersusuan Rasulullah Saw yang syahid dalam Perang Uhud. Tangis Rasulullah Saw pun pecah. Isak tangisnya terdengar seperti rintihan. Walaupun dengan kesedihan yang tiada terkatakan, akhirnya, jenazah “Tuan Para Syuhada” itu dikafankan dengan kafan yang tidak sampai menutup kedua kakinya, lalu dikuburkan bersama saudara sepupu dan sepersusuannya, Abdullah bin Jahsyi, dalam satu liang.
“Tidak pernah beliau terlihat sedih sesedih itu. Tidak juga pernah terlihat beliau menangis sekeras itu,” kata Ibnu Mas’ud. Panorama para syuhada itu memang sangat mengiris hati. Di sana terbaring 65 orang sahabat beliau dari kaum Anshar, 4 orang dari kaum Muhajirin, dan seorang dari kaum Yahudi yang telah memeluk Islam. Angka 70 orang syuhada itu terlalu banyak. Bandingkanlah dengan syuhada Badar yang hanya berjumlah 14 orang, atau dengan jumlah korban tewas dari kaum Musyrikin yang hanya berjumlah 37 orang.
Mungkin, memang tidak tepat menyebut peristiwa itu sebagai kekalahan, setidak-tidaknya jika dilihat dengan lensa keimanan. Akan tetapi, biarlah dalam hitungan peperangan kita menganggap itu sebagai sebuah kekalahan. Itulah yang membuat Rasulullah Saw begitu terpukul, begitu sedih, sampai beliau menangis tersedu-sedu; sebuah tangis yang tidak pernah diulanginya sepanjang hidupnya. Bahkan, beberapa hari sebelum beliau wafat, beliau menyempatkan diri mengunjungi kuburan para syuhada Uhud. Para sahabat yang menyaksikan kesedihan beliau itu merasakan kesedihan yang lebih mendalam, sekaligus diliputi perasaan bersalah yang mengguncang batin mereka.
Kekalahan yang Mengilhami
Meskipun demikian, Allah Swt tidak menginginkan mereka berlarut dalam kesedihan. Memang kesedihan adalah tabiat hati dan hak jiwa, tetapi selalu ada batas yang wajar untuk sebuah emosi. Maka, di tengah deraan kesedihan itulah Allah Swt menurunkan bimbingan-Nya. Itulah salah satu cara Allah Swt memberikan pelajaran: peristiwa kehidupan adalah momentum yang paling tepat untuk mengajarkan nilai-nilai atau kaidah-kaidah tertentu, dan bahwa sejumlah nilai atau kaidah tertentu hanya dapat dipahami dengan baik melalui peristiwa nyata dalam kehidupan.
Maka, berbicaralah Allah SWT tentang peperangan Uhud itu dalam 60 ayat, yang terdapat dalam surah Ali ‘Imran dan dimulai dari ayat 121 hingga ayat 179. Penjelasan itu diawali dengan sebuah rekonstruksi yang menjelaskan latar belakang psikohistoris Perang Uhud (ayat 121) dan diakhiri dengan sebuah komentar penutup yang menggambarkan keseluruhan makna dan hikmah dari peristiwa tersebut (ayat 179). Allah SWT berfirman:
“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (Mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertaqwa, maka bagimu pahala yang besar.” (Ali ‘Imran: 179)
Dalam runtut penjelasan panjang itu, Allah Swt hendak mengajarkan kaum Muslimin cara yang tepat untuk menghadapi dan menyikapi kekalahan. Bahwasanya, bencana yang lebih besar dari kekalahan adalah apabila kita kehilangan kemampuan menentukan sikap dalam menghadapi kekalahan itu sendiri.
Pelajaran pertama. Untuk orang-orang kalah, mereka harus mempertahankan keseimbangan jiwa manakala kekalahan itu datang. Kekalahan, dalam berbagai medan kehidupan, sangat sering melumpuhkan, bahkan mematikan ketahanan jiwa dan semangat perlawanan seseorang atau suatu kelompok masyarakat. Itulah ancaman paling berbahaya yang menimpa orang-orang yang kalah: tiba-tiba mereka kehilangan rasa percaya diri, kehilangan semangat untuk tetap bertahan dan terus melawan, kehilangan harapan dan optimisme; tiba-tiba saja dunia ini menjadi gelap dan kabut keputusasaan menutupi seluruh langit jiwanya. Tidak ada lagi harapan bahwa esok hari akan berganti dan matahari akan terbit kembali. Itulah saat yang paling sublim dalam kehidupan individu atau kelompok, yang dalam hal ini kita harus mampu mengelola perasaan dengan cara yang sangat rumit: kita harus mengakui kekalahan secara obyektif namun tetap memiliki energi jiwa agar survive, bertahan, dan bangkit kembali.
Untuk itu, kita membutuhkan sebuah mizan: sebuah alat atau standar untuk mengukur tingkat supremasi yang sesungguhnya. Mizan yang kemudian ditetapkan Allah Swt adalah iman: bahwa kemenangan dan kekalahan bukanlah ukuran supremasi dan keunggulan; bahwa kemenangan dan kekalahan hanyalah sebuah variabel yang dengannya Allah Swt menguji kita tentang apakah kita tetap bisa beriman dalam kedua situasi itu. Maka, jangan ada kesedihan yang berlebihan dan jangan ada perasan lemah dan tidak berdaya yang akan mematikan semangat perlawanan. Allah Swt berfirman,
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali ‘Imran: 139)
Pelajaran kedua. Untuk orang-orang kalah, mereka harus mengetahui kalau kemenangan dan kekalahan itu sesungguhnya bukanlah situasi yang permanen (tetap). Kemenangan dan kekalahan adalah piala yang dipergilirkan oleh sejarah di antara semua umat. Maka, tidak ada umat yang dapat memenangkan semua babak pertarungan, juga tidak ada umat yang ditakdirkan untuk kalah selama-lamanya.
Kemenangan dan kekalahan, sesungguhnya hanyalah sebuah variabel yang menjalankan sebuah fungsi: seleksi. Penyebabnya, andaikan kaum Muslimin menang terus, kata Ibnu Qayyim, maka akan banyak orang yang bergabung dengan kaum Muslimin meskipun mereka tidak benar-benar beriman. Ditambah lagi, andaikan kaum Muslimin kalah terus, maka misi risalah kenabian tentulah tidak akan tercapai.
Begitulah akhirnya, dalam putaran kemenangan dan kekalahan, Allah Swt menyeleksi orang-orang beriman dari orang-orang munafik. Demikian pula dalam putaran kemenangan dan kekalahan, Allah Swt menyingkap tabir pikiran dan jiwa setiap orang: maka semua yang terekam dalam pikiran dan tersimpan dalam jiwa akan tampak nyata di depan mata manakala peristiwa-peristiwa kehidupan memaksanya keluar menjadi tindakan. Allah Swt berfirman,
“Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.” (Ali ‘Imran: 140-141)
Pelajaran ketiga. Untuk orang-orang kalah, kemenangan dan kekalahan sesungguhnya merupakan fenomena yang diatur oleh sebuah kaidah. Maka, setiap umat mempunyai hak untuk menang jika mereka memenuhi syarat-syarat kemenangan. Setiap umat pasti kalah jika sebab-sebab kekalahan itu ada dalam diri mereka. Kemenangan dan kekalahan bukanlah nasib yang tidak dapat dijelaskan asal-usulnya. Maka, hal penting bagi mereka yang kalah adalah menemukan penjelasan yang tepat tentang mengapa mereka kalah, bukan melukiskan kekalahan itu secara dramatis, romantis, dan melankolis. Untuk itulah, dibutuhkan keberanian untuk melihat ke dalam lebih banyak, bukan menengok keluar dan melaknat musuh.
Oleh karena itu pula dibutuhkan kerendahan hati untuk mengakui kesalahan, kesediaan dan tekad yang kuat untuk memperbaiki diri serta memenuhi syarat-syarat kemenangan. Begitulah, Allah SWT kemudian menjadikan sejarah manusia sebagai referensi yang dapat mempertemukan kita dengan syarat-syarat kemenangan atau sebab-sebab kekalahan tersebut. Allah SWT berfirman,
“(Al Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali ‘Imran: 138-139)
Jatuh Bangun dalam Ruang Sejarah
Melalui kasus mikro Perang Uhud itu, Allah Swt menetapkan kaidah-kaidah makro yang kemudian mengatur jalannya sejarah manusia. Peristiwa kemenangan dan kekalahan dalam sebuah peperangan adalah sama dengan peristiwa kebangunan dan keruntuhan dalam perjalanan sejarah. Dengan demikian, apabila ada kaidah yang mengatur kemenangan dan kekalahan dalam sebuah peperangan, maka ada pula kaidah yang mengatur kebangunan dan keruntuhan setiap umat dan bangsa. Ibarat sunah-sunah yang menjelaskan mekanisme kerja alam raya, seperti itu pulalah kaidah-kaidah tersebut mengatur jalannya sejarah manusia.
Kaidah-kaidah itu adalah buah yang dapat kita petik dari pohon sejarah. Itulah sebabnya, sejarah menjadi salah satu referensi pembelajaran terpenting dalam al-Qur’an. Jika kita membuka lembaran ayat-ayat al-Qur’an, kita akan mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa sesungguhnya sejarah adalah tema pokok yang memenuhi ruang terbanyak dalam al-Qur’an. Yang ingin diajarkan al-Qur’an di balik itu adalah bahwa umat ini hanya akan bangkit mencapai kejayaannya apabila ia mengikuti kaidah-kaidah kebangunan tersebut. Sebaliknya, umat ini selamanya akan terpuruk dalam kehancuran manakala ia memenuhi semua kelayakan untuk jatuh dan runtuh.
Demikianlah, bila kemudian kita membaca sejarah Baghdad sebelum dibumihanguskan oleh tentara Tartar, di bawah pimpinan Jenghis Khan, niscaya kita akan membenarkan ungkapan Ibnul Atsir, “Orang-orang Islam ketika itu hidup seperti orang-orang jahiliyah; mimpi-mimpi mereka tidak pernah melampaui perut dan kemaluan mereka.” Sama halnya apabila kita membaca bagaimana Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan al-Aqsha yang dijajah Kaum Salib selama sembilan puluh tahun, niscaya kita akan membenarkan pendapat Dr Majid Irsan al-Kailani, yang mengatakan bahwa generasi Shalahuddin al-Ayyubi sebenarnya hanyalah hasil dari sebuah kerja dakwah dan tarbiyah (pembinaan) yang panjang, yang telah berlangsung lebih dari lima puluh tahun sebelum itu.
Inilah Pertanyaannya
Sekarang, gaung kebangkitan Islam telah menggema di seluruh pelosok negeri, bahkan dunia: generasi baru Islam telah bangun mengumandangkan azan subuh, dan fajar shadiq telah merekah di ufuk timur.
Namun, sejarah tetap menyisakan satu pertanyaan sederhana yang pernah dilontarkan oleh Imam Syahid Hasan al-Banna, “Saya percaya, saudaraku tercinta, bahwa setiap revolusi sejarah dan setiap kebangkitan pada sebuah umat, berjalan menurut hukum ini, bahkan termasuk kebangkitan agama-agama yang dipimpin para nabi dan rasul-shalawat dan salam untuk mereka semua….” Inilah ucapan yang akan disikapi oleh pembaca dengan dua sikap: sebagian mereka mungkin telah mempelajari sejarah dan tahapan kebangkitan setiap umat sehingga mereka percaya pada kaidah ini, sementara sebagian yang lain belum mempelajari sejarah sehingga sebaiknya mereka mempelajarinya supaya mereka percaya bahwa apa yang saya katakan adalah benar.
Mereka harus percaya karena saya hanya menginginkan perbaikan dalam batas kemampuan saya. Itulah yang terjadi pada setiap kebangkitan yang sukses. Sekarang, apakah kebangkitan kita telah berjalan di atas rel hukum alam dan kaidah sosial ini?

Download Artikel Power Point Tentang Mengelola kekalahan
Untuk download silakan klik DI SINI

[(hdn/hidayatullah), ditulis oleh: M. Anis Matta, dinukil dari hudzaifah.org, dalam kategori kajian]


Kamis, 28 Juli 2011

Pasangan Fasty Menangkan Pilkada Barsel

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang di usung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ir Farid Yusran-Satya Titiek Atyani Djoedir (Fasty) sudah hampir bisa dipastikan memenangkan Pemilukada Barito Selatan.

Pasangan ini berhasil  unggul dari lawannya Pasangan Hj Wartiah Thalib dan Sofiansyah (Wafi) yang diusung PAN, Hanura,PBR dan PMB dalam Pemilukada putaran kedua yang digelar hari ini.

Pasangan,  Ir H Farid Yusran dan Setia Titiek Afni Djoedir (Fasti) yang diusung  PDIP,PBB dan PIS dalam perhitungan sementara hingga malam ini berdasarkan data dari tim koordinasi posko Pilkada Barsel yang menggunakan perhitungan cepat jumah dukungan kepada Wafi mencapai 39 persen sedangkan Fasty 62 persen .Dengan hasil sementara perinciannya  yakni :

*Kecamatan Jenamas Wafi 2.645-Fasty2.496.
*Kecamatan Dusun Hilir Wafi 3.775-Fasty 4.726.
*Kecamatan Dusun Utara Wafi 1.646-Fasty 4.310

Total suara yang masuk mencapai 51.314.

Ketua DPRD Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Hasanudin Agani, Rabu (27/7) malam mengatakan,  dari jumlah  suara yang masuk dalam Pemilukada Barsel putaran II yang  diikuti oleh dua pasangan calon yakni, Pasangan Hj Wartiah Thalib dan Sofiansyah (Wafi) yang diusung PAN, Hanura,PBR dan PMB dan  Pasangan,  Ir H Farid Yusran dan Setia Titiek Afni Djoedir (Fasty) yang diusung  PDIP,PBB dan PIS dalam perhitungan  sementara dimenangkan oleh Pasangan Fasty.

Dalam putaran pertama Pemilukada Barsel yang lalu, kedua  pasangan ini  berhasil mengalahkan  lima  pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mengikuti pesta demokrasi di Barito Selatan. Tetapi karena  tak ada satupun yang bisa meraih 30 persen suara, sehingga terjadi putaran kedua Pemilukada di Barsel.

Suara yang diperebutkan oleh Pasangan Fasty dan Wafi dalam putaran kedua berdasarkan DPT  pemilukada hari ini yakni mencapai 92.071 suara dari enam kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Selatan.


Rabu, 27 Juli 2011

Pantau Pilkada, Bawaslu Turun ke Barsel

PALANGKARAYA - Hari ini, Rabu (27/7/2011), masyarakat Barito Selatan (Barsel), Kalteng, kembali menggelar pesta demokrasi. Lebih dari 90 ribu pemilih, diharapkan menggunakan haknya untuk putaran kedua tersebut.

Secara umum, kondisi masih berjalan aman, tertib, dan lancar. Namun untuk pengawasan, Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu RI), langsung mengerahkan anggotanya untuk melakukan pemantauan.

"Dari Bawaslu RI ada empat orang yang datang sejak tadi malam. Mungkin mereka akan di sini sampai proses rekapitulasi penghitungan suara berakhir," ujar Ketua Panwaslu Barsel Hamzah, Rabu.

Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukeda) Barsel putaran kedua ini diikuti dua pasangan peraih suara teratas dari tujuh pasangan yang bersaing pada putaran pertama. Mereka yang kembali bertarung karena peroleh suara ketika itu kurang dari 30 persen adalah Hj Wartiah Thalib-Sofiansyah (Wafi) dan Farid Yusran-Satya Titiek Atyani Djoedir (Fasty).

(mustain khaitami/tribunkalteng)
Penulis : Mustain Khaitami
Editor : didik_trio

Selasa, 26 Juli 2011

Kader PKS Terima Penghargaan Otda dari Jepang

JAKARTA - Seorang kader terbaik Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini menerima penghargaan dibidang Otonomi Daerah (Otda) dari Universitas Kyoto, Jepang pada 21 Juli 2011 lalu. Tak hanya itu, pada acara yang dihadiri oleh para Profesor dan Doktor dari berbagai universitas di Jepang, ia juga dinobatkan sebagai pembicara utama pada 'The 6th Indonesian Political Watch' yang diselenggarakan Universitas tersebut.
"Penghargaan ini tak lepas dari penilaian terhadap tokoh Indonesia yang dinilai memiliki andil besar dalam bidang otonomi daerah," kata Jazuli dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Selasa (26/7/2011).
Dalam penerimaan penghargaan tersebut, ia menjelaskan otonomi masyarakat merupakan bagian dari substansi otonomi selain otonomi dalam aspek administrasi dan pemerintahan.
Ia juga mengungkapkan bahwa prinsip kemandirian dalam konsep otonomi daerah, sejatinya terealisasi jika telah mencakup pemenuhan kebutuhan nyata masyarakat daerah, sumber daya yang ada di daerah dan partisipasi aktif para anggota masyarakat daerah. Menurutnya, konsep tersebut merupakan hasil pengamatan dan pengalamannya selama mengawal program Otda di DPR-RI.
"Semua itu merupakan perpaduan antara visi, pengalaman, dan evaluasi saya selama ini," imbuh tokoh Banten ini.
Lebih lanjut, Jazuli juga menyoroti bahwa otonomi di daerah bisa terwujud jika terdapat pemimpin yang cerdas sehingga bisa melihat potensi daerah dan mengelolanya secara inovatif. Selain itu reformasi birokrasi dari kelembagaan, sumberdaya dan ketatalaksanaan serta inovasi manajemen pemerintahan dan pembangunan menjadi poin penting mewujudkan otonomi daerah
"Otonomisasi dan partisipasi masyarakat, optimaliasi potensi daerah dan peningkatan kualitas pelayanan publik juga termasuk kunci sukses otonomi daerah," pungkasnya.

Sumber : tribunnews.com

Wajah Malaikat Nampak Di Atas Ka'bah

London: Jaringan situs sosial YouTube dan Facebook di kawasan Arab, merilis suatu vidio yang menunjukan wajah malaikat tepat di atas Ka'bah.
Pemilik vidio menduga ini adalah wajah  seorang malaikat yang turun ke jemaat shalat di sekitar Ka'bah. Hal ini juga di dukung oleh seorang ulama Al-Azhar yang mengatakan, dia menduga bahwa kadang-kadang malaikat bisa berwujud dalam bentuk manusia, karena tidak mungkin bisa melihat rupa mereka yang asli.
Wartawan dari media Tafarir mengatakan bahwa video itu dimasukkan di YouTube baru-baru ini.
Ia mengatakan lagi bahwa vidio menampakan pemandangan di langit atas Masjidil Haram di Mekah menunjukkan suatu cahaya yang jatuh pada jamaah, dan kemudian kembali lagi. Dalam gerak lambat, nampak suatu lingkaran cahaya putih jatuh dari langit.
Dalam mengomentari video ini, Abdel Muti Bayoumi, anggota Akademi Riset Al-Azhar mengingkari bahwa ini adalah malaikat, karena sesungguhnya para malaikat tidak bisa di lihat.
Namun orang hanya bisa melihat apa yang cahaya dalam diri mereka sendiri, dan karena malaikat tidak bisa difoto.
Bayoumi mengatakan kepada situs ABC Net, bahwa ada perbedaan antara para malaikat disebutkan dalam Quran dan Sunnah.
Para malaikat mempunyai misi yang berbeda-beda. Ada malaikat yang turun ke hati manusia untuk mengisi ketenangan, ada yang turun untuk membantu manusia yang sedang kesulitan, ada juga malaikat bertugas menulis perbuatan baik dan buruk, dan lain-lain, kata Bayoumi lagi.(Qds/Yd)

Pilkada Putaran kedua Barsel 2011Besok pilih Bu Wartiah atau Pak Sofiansyah ya?

Masyarakat Barito Selatan bakal menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka. Sesuai jadwal bahwa pada tanggal 27 Juli 2011 akan dilaksanakan Pilkada putaran kedua yang tidak terasa tinggal esok hari.
Seperti kita ketahui dalam putaran kedua ini yang akan berlaga ada dua pasang bakal calon bupati. Dari pihak calon dan tim suksesnya menjelang pelaksanaan pemilihan sudah pasti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan pemilihan nanti. Hari ini di berbagai tempat sudah ramai memperbincangkan tentang pilkada besok, termasuk di dunia maya di jejaring sosial facebook. Grup Pilkada Barsel maupun WAFI untuk Barsel ramai dengan status dan komentar tentang pilkada Barsel.
Akankah WAFY akan tetap bisa membuktikan kemenangannya seperti pada putaran pertama atau sebaliknya, semua ditentukan oleh masyarakat Barito Selatan.
Mari kita sukseskan pilkada putaran kedua ini dengan cara-cara yang cantik. Bagi tim sukses maupun pendukung dari calon bupati kita harapkan bisa berjalan sesuai aturan yang digariskan. Bagi para pemilih mari kita gunakan hak pilih kita sesuai hati nurani, jangan sampai salah pilih karena memilih hanya karena uang atau kepentingan sesaat. Pilihan kita yang akan menentukan pembangunan Barsel 5 tahun yang akan datang.
Kami mengajak kepada saudara-saudaraku di Barsel untuk menggunakan hak pilihnya, mari datang ke TPS di wilayah masing-masing besok untuk menentukan pilihan kita. Mau memilih Bu Wartiah silakan aja, atau mau pilih Pak Sofiansyah juga tidak apa-apa.
Semoga pelaksanaan pilkada besok berjalan dengan aman dan damai, bisa menghasilkan pemimpin yang amanah yang bisa mewujudkan Barito Selatan adil dan sejahtera. Amiin.






Senin, 25 Juli 2011

Sambut Ramadhan, Komunitas Punk Muslim Ingatkan Shalat dan Puasa

Jakarta - Tak selamanya anak punk malas beribadah. Komunitas Punk Muslim malah semangat mengajak orang untuk salat dan berpuasa.
Sekitar 15 anggota Punk Muslim melakukan aksi damai di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (24/7/2011). Mereka membawa aneka poster sambil tidur-tiduran di tengah Bundaran HI.
“Aksi damai ini kita lakukan menyambut bulan suci Ramadan,” ujar Imam, salah seorang anggota Punk Muslim.
Menurut Imam, dia dan teman-temannya sudah muak dengan perilaku tak teratur. Komunitas yang bermarkas di Pulo Gadung ini pun menjauhi narkoba dan minuman keras.
“Kita ingin jadi beriman saja deh. Bosan yang macam-macam,” katanya.
Imam dan rekan-rekannya pun mengusung poster bernada sindiran. Bunyinya antara lain “Orang Gila = Gak Puasa” atau “Balita Ga Wajib Puasa”
“Untuk menyindir saja orang sehat sama waras yang nggak mau puasa,” sambungnya.
Selain itu mereka pun membawa aneka poster bernada religius. Bunyinya “Ga Salat = Ga Gaul = Katrok” atau “Ramadan Satu Minggu Lagi, Sudah Siap?”.
Imam yang mengecat wajahnya dengan cat hitam ini pun mengajak orang yang lalu lalang untuk salat dan puasa.
“Salat ya, puasa ya,” kata mereka pada warga Jakarta yang menikmati Minggu pagi di Bundaran HI.

Sumber : Dakwatuna

8 Tips Sambut Ramadhan

Ramadhan yang penuh kelimpahan kebaikan dan keutamaan, akan dapat dirasakan dan diraih ketika ilmu tentang Ramadhan dipahami dengan baik.
Bayangkan, para generasi awal Islam sangat merindukan bertemu dengan bulan suci ini. Mereka berdo’a selama enam bulan sebelum kedatangannya agar mereka dipanjangkan umurnya sehingga bertemu dengan Ramadhan. Saat Ramadhan tiba, mereka sungguh-sungguh meraih kebaikan dan keuataman Ramadhan. Dan ketika mereka berpisah dengan Ramadhan, mereka berdo’a selama enam bulan setelahnya, agar kesungguhannya diterima Allah swt. Kerinduan itu ada pada diri mereka, karena mereka sadar dan paham betul keutamaan dan keistimewaan Ramadhan.
Bagaimana menyambut bulan Ramadhan? Berikut kami hadirkan “8 Tips Sambut Ramadhan” :
1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)
2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.
3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.
6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.
8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam (io)

Sumber : Dakwatuna

KNPI & PKS Sepakat Perangi Politik Uang

JAKARTA – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) terus menyambangi sejumlah tokoh dan partai politik untuk menyosialisasikan kinerjanya sebagai organisasi pemuda.
 
Kali ini, sejumlah pengurus pusat KNPI menyambangi Kantor Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Rombongan yang dipimpin Ahmad Doli Kurnia ini mendapat sambutan hangat dari Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan sejumlah pejabat teras PKS.
 
Menurut Doli, kehadiran KNPI ke Kantor PKS adalah rangkaian lanjutan perjalanan safari KNPI kepada Pimpinan Partai Politik Nasional. KNPI, kata Doli, sangat concern dan prihatin dengan kondisi politik dan sosial Indonesia saat ini.
 
“Kebetulan KNPI sekarang ini berisi para aktivis yang sangat aktif dan berperan pada masa dimulainya Reformasi 98 lalu. Jadi kami sangat khawatir dengan segala sesuatu yang dapat melemahkan demokrasi dan merusak citra reformasi,” kata Doli dalam rilisnya, Sabtu (23/7/2011).
 
Sebagai partai politik Islam, KNPI mendesak PKS untuk menjadi kekuatan di garda terdepan melawan terjadi praktik-praktik politik uang. “KNPI akan mendukung partai politik, ormas, dan lembaga apapun dari wabah politik uang. Kita harus selamatkan demokrasi dan masa depan Indonesia,” tambahnya.
 
Menjawab permintaan KNPI, Luthfi berjanji kalau PKS akan tetap konsisten menolak plitik uang. Menurut Luthfi, di setiap momentum Muktamar dan pemilihan pimpinan partai, PKS mempunyai mekanisme yang baik dan terhindar dari politik uang.
 
“Namun apa yg menjadi mekanisme dan tradisi kami, belum tentu bisa diterapkan pada organisasi (parpol) lain,” sindir Luthfi.
 
Sumber : Okezone

Target 3 Besar, PKS Konsolidasi

JAMBI - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jambi terus melakukan konsolidasi partai untuk mencapai target masuk tiga besar pada Pemilu 2014 mendatang.
Ketua DPW PKS Provinsi Jambi, Hendri Masyhur, mengatakan, sebelum mematok target tersebut, tentunya sudah hitung-hitungan terlebih dahulu yang dilakukan oleh PKS.
“Dengan pencapaian target tiga besar, tentunya kita harus menyolidkan semua kader dan pengurus, sehingga apa yang menjadi program dan visi misi PKS bisa terwujud dan diterima oleh masyarakat luas,” jelasnya di dampingi Sekretaris DPW PKS Supriyanto.               
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi ini menyebutkan, dengan melihat kondisi dan realitas politik yang ada saat ini, PKS lebih optimis menjadi partai pilihan masyarakat.
“Kalau bicara angka yang bisa kita capai, semuanya sudah kita atur strateginya. Namun, berapa itu belum bisa kita publikasikan, kita masih melihat aturan main terkait masalah sistem penghitungan suara,” tuturnya.
Dikatakannya, di tingkat pusat ujian dan tantangan PKS sangat berat. Namun dengan ujian dan tantangan tersebut, bagaimana PKS bisa lebih mendewasakan diri dalam perpolitik.
“Insya Allah di Provinsi Jambi, PKS akan dijauhi dengan segala isu-isu yang negatif yang bisa merusak citra PKS,” katanya.
Hendri menambahkan, agenda politik lokal mulai kini dan hingga tahun 2012 sudah kosong. Seperti sebelumnya, telah disibukkan dengan suksesi dalam ajang pemilukada. Dengan usainya agenda tersebut dan disambut dengan bulan Ramadhan, PKS lebih leluasa memberikan dakwah ditengah-tengah masyarakat.
“Ini merupakan barakah bagi PKS dan kita semuanya. Betapa tidak, dengan disibukkan agenda politik, maka jelang menyambut agenda politik kedepannya, kita diawali dengan adanya bulan suci Ramadan. Saya berharap dengan momentum ini, semua kader dan pengurus baik di DPW maupun DPD lainnya untuk bisa melakukan dakwah sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita PKS kedepannya,” tambahnya.

Sumber : jambiekspres.co.id

PKS Latih Kader Cilik

MAKASSAR - Dalam melanjutkan estafet kepemimpinan partainya di masa mendatang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak dini melakukan kaderisasi internal kepada anak-anak kadernya dalam Program Tarbiyah Anak Kader.
Program antisipasi kepemimpin PKS itu dimotori Bidang Perempuan PKS Sul Sel dan digelar di Pantai Akkarena Tanjung Bunga Makassar, Minggu (24/7).
Launching program dengan tema “Bersama Hari Anak Kita Sambut Bulan Ramadhan Menuju Generasi Rabbani” itu juga dilaksanakan dalam rangka Hari Anak Nasional dan menyambut bulan suci Ramadhan.
“20 tahun mendatang anak anak kita sekarang akan menjadi pemimpin. Kepemimpinan dimasa depan adalah hasil dari kepemimpinan hari ini sebagaimana kepimpinan kita saat ini adalah hasil dari kepemimpinan masa lalu,” kata Tumaruddin, Ketua DPD PKS Sul Sel.
Menurutnya, sejak sekarang anak anak harus digembleng dengan kegiatan kegiatan yang mengarahkan mereka menjadi pemimpin masa depan.
Olehnya itu, Tumaruddin mengharapkan para kader PKS dapat memberikan contoh kepemimpinan terbaik bagi anak anak mereka dengan mengedepankan ilmu dan akhlak.
Sementara itu, Ketua Panitia launching Program Tarbiyah Anak Kader, Rahma, mengungkapkan, semua anak anak kader PKS usia SD hingga Perguruan Tinggi wajib mengikuti pembinaan sekali sepekan.
“Mereka diklasifikasikan dan diberi pembinaan sesuai kelompk usia mereka kemudian dievaluasi oleh para Pembina dari bidang perempuan PKS dan dari bidang lain. Pembinaan ini tidak harus berupa ceramah tapi juga bisa berupa kegiatan sosial dan kemasyarakatan," ujarnya.
PKS menyadari bahwa kesibukan kader untuk urusan partai dan dakwah, lanjut Rahma, sedikit banyaknya telah menyita waktu anak anak mereka.
Untuk itulah program yang diikuti sekira tiga puluhan anak kader PKS itu di gulirkan, ucap Rahma, agar mereka dapat mengerti dan merasakan sendiri kesibukan orang tua mereka. ()

Sumber : UPEKS

Jumat, 22 Juli 2011

Masa Depan Anak Ditentukan Peran Keluarga

JAKARTA - Belum semua orangtua di Indonesia menyadari betapa pentingnya peran keluarga dalam membangun generasi yang lebih baik di masa mendatang.
"Padahal berbicara tentang anak adalah sesuatu yang menyenangkan. Ini karena mereka bagian dari perhiasan dunia, di mana setiap manusia sangat mendambakan kehadirannya," kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief yang diwakili oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Pranyoto, ketika membuka seminar Hari Anak Nasional (HAN) 2011 dengan tema "Peran Keluarga dalam Membangun Anak Indonesia yang Sehat, Kreatif dan Berahlak Mulia", di kantor BKKBN, Jakarta, Kamis.
Menurut Sugiri Syarief, sudah disepakati sejak lama, keluarga adalah wahana pertama dan utama untuk membina tumbuh kembang anak. Masa depan anak banyak ditentukan oleh peranan keluarga dalam cara mengasuh, mendidik, memberi contoh teladan sejak dini, sejak janin dalam kandungan sampai lahir umur 0-5 tahun atau 6 tahun. "Ini karena pada usia tersebut, sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan keluarga dan orangtua," kata Sugiri.
Sugiri juga mengemukakan, keluarga adalah unit terkecil tempat anak-anak dapat menumbuhkan dan mengembangkan karakter positif mereka. Selain itu, nilai-nilai sosial, norma agama, serta prinsip hidup yang diinternalisasikan melalui persinggungan dan interaksi sosial anak yang intensif dengan anggota keluarga akan lebih mudah menancap kuat di alam kesadaran anak, yang kelak akan menjadi sistem kontrol internal bagi perilaku mereka.
Dalam konteks ini, orangtua adalah pemegang kendali utama tanggung jawab atas proses pembentukan karakter anak. Kita tidak dapat menutup mata, misalnya, bahwa saat ini terjadi pergeseran nilai kesusilaan pada masyarakat mengenai terminologi patut dan tidak patut. Di level itu, peran orangtua menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada anak sebagai bekal utama sebelum mereka terjun ke masyarakat melalui sekolahan dan media interaksi sosial lainnya.

"Karena itu, teladan sikap orangtua sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak-anak mereka. Hal ini penting karena pada fase perkembangan manusia, usia anak adalah tahapan untuk mencontoh sikap dan perilaku orang di sekitar mereka," kata Kepala BKKBN. (Singgih BS) 
 
Sumber : Suara Karya

Milad Ke-36, MUI Terbitkan Fatwa Penambang Ramah Lingkungan

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan merayakan milad ke-36 yang rencananya diselenggarakan pada 25-27 Juli 2011, di Jakarta. "Milad ke-36 kali ini akan dijadikan momentum untuk melakukan refleksi (muhasabah) bagi seluruh komponen di MUI. Setelah berkhidmat selama 36 tahun, tentu kami harus melakukan perenungan dan refleksi diri mengenai apa yang sudah dilakukan MUI untuk umat serta apa yang belum dilakukan," kata Ketua MUI KH Ma'ruf Amien, di Jakarta, Selasa (19/7/2011).
Dalam rangkaian milad ke-36 tersebut, lanjut Kiai Ma'ruf, akan dibahas lebih dari 25 makalah sebagai topik bahasan seputar MUI yang melibatkan para ahli. Pembahasan tersebut antara lain meliputi perspektif sosial budaya, fatwa dan hukum Islam, landasan sertifikasi halal, bidang syariah, sosial politik, hingga perspektif MUI dan demokrasi di Indonesia.
Dalam rangkaian acara tersebut, MUI juga akan meluncurkan sekaligus sosialisasi Fatwa MUI tentang Penambangan Ramah Lingkungan. Selain itu, akan diadakan diskusi panel yang menghadirkan pembicara yang pakar di dibidang lingkungan hidup seperti, Prof. Dr. Emil Salim dan Prof. Ir. Rachmat Witoelar dari Dewan Nasional Perubahan Iklim.
Kemudian juga akan diserahkan buku fatwa MUI tentang penambangan ramah lingkungan kepada Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Gusti Muhammad Hatta. (Daniel)

Sumber : CyberSabili

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes