Dakwah bisa dilaksanakan melalui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, mengimbau kepada para dai di Sumatera Barat agar melek terhadap teknologi informasi (TI).
“Ketika para dai memahami dan menguasai penggunaan teknologi informasi, maka bisa digunakan sebagai salah satu sarana dakwah kepada masyarakat,” kata Tifatul Sembiring, Senin (27/6).
Hal itu disampaikannya saat memberikan orasi ilmiah pada Peringatan Satu Abad Perguruan Thawalib Padang Panjang, di Aula Hamka Kompleks Perguruan Thawalib.
Dikatakannya, pada era sekarang dengan penguasaan teknologi informasi yang baik, dai bisa memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai salah satu sarana dakwah dan tidak hanya berdakwah di mimbar saja.
“Para dai harus melek TI agar bisa menyebarkan dakwah melalui facebook atau twitter yang penggunanya setiap hari terus bertambah,” lanjut dia.
Menurut dia, facebook dan twitter sebenarnya bukanlah hanya sarana ‘cuap-cuap’ (bercerita red), caci maki, curhat atau lainnya.
“Kedua jejaring sosial itu bisa menjadi salah satu media dakwah yang efektif mengingat pengguna facebook di Indonesia cukup besar, sehingga dakwah melaui media tersebur sangat mungkin dilakukan,” kata dia.
Ia mengatakan, semua jejaring sosial bisa jadi media dakwah. Sebab semua penggunanya pasti membaca postingan dakwah tersebut.
“Jadi kecanggihan teknologi informasi bisa digunakan untuk dakwah dan jangan menjadi wadah untuk caci maki serta melihat gambar porno,” kata mantan Presiden PKS itu.
Pada peringatan Satu Abad Perguruan Thawalib Padang Panjang selain mengangkat orasi ilmiah oleh Menkominfo juga dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan.
“Perayaan kali ini juga dihadiri oleh 1000-an alumni dari berbagai daerah,” kata Ketua Ikatan Alumni Thawalib Padang Panjang, Guspardi Gaus.
Sumber : Haluan
0 komentar:
Posting Komentar