JAKARTA - Belum semua orangtua di Indonesia menyadari betapa pentingnya peran keluarga dalam membangun generasi yang lebih baik di masa mendatang.
"Padahal berbicara tentang anak adalah sesuatu yang menyenangkan. Ini karena mereka bagian dari perhiasan dunia, di mana setiap manusia sangat mendambakan kehadirannya," kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief yang diwakili oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Pranyoto, ketika membuka seminar Hari Anak Nasional (HAN) 2011 dengan tema "Peran Keluarga dalam Membangun Anak Indonesia yang Sehat, Kreatif dan Berahlak Mulia", di kantor BKKBN, Jakarta, Kamis. Menurut Sugiri Syarief, sudah disepakati sejak lama, keluarga adalah wahana pertama dan utama untuk membina tumbuh kembang anak. Masa depan anak banyak ditentukan oleh peranan keluarga dalam cara mengasuh, mendidik, memberi contoh teladan sejak dini, sejak janin dalam kandungan sampai lahir umur 0-5 tahun atau 6 tahun. "Ini karena pada usia tersebut, sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan keluarga dan orangtua," kata Sugiri. Sugiri juga mengemukakan, keluarga adalah unit terkecil tempat anak-anak dapat menumbuhkan dan mengembangkan karakter positif mereka. Selain itu, nilai-nilai sosial, norma agama, serta prinsip hidup yang diinternalisasikan melalui persinggungan dan interaksi sosial anak yang intensif dengan anggota keluarga akan lebih mudah menancap kuat di alam kesadaran anak, yang kelak akan menjadi sistem kontrol internal bagi perilaku mereka. Dalam konteks ini, orangtua adalah pemegang kendali utama tanggung jawab atas proses pembentukan karakter anak. Kita tidak dapat menutup mata, misalnya, bahwa saat ini terjadi pergeseran nilai kesusilaan pada masyarakat mengenai terminologi patut dan tidak patut. Di level itu, peran orangtua menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada anak sebagai bekal utama sebelum mereka terjun ke masyarakat melalui sekolahan dan media interaksi sosial lainnya.
"Karena itu, teladan sikap orangtua sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak-anak mereka. Hal ini penting karena pada fase perkembangan manusia, usia anak adalah tahapan untuk mencontoh sikap dan perilaku orang di sekitar mereka," kata Kepala BKKBN. (Singgih BS) Sumber : Suara Karya
Posted in: Berita
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar