Terkait pemberitaan “Anggota DPR Jalan-jalan di Seoul” seperti yang diberitakan oleh media nasional Kompas
link :
M. Hidayat Nur Wahid, Anggota DPR RI mengajukan Hak Jawab dan Hak Koreksi sebagaimana dijamin oleh Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers, Pasal 5 (ayat 2 dan 3), juncto Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) Tahun 1999.
Berikut berita atas Hak Jawab serta Hak Koreksi :
link :
http://nasional.kompas.com/read/2011/05/30/17504325/Hidayat.Saya.tidak.Jalan.jalan.di.Seoul
JAKARTA, KOMPAS.com — Menjawab pemberitaan Kompas.com pada Jumat (20/5/2011) pukul 21.00 WIB, yang berjudul "Anggota DPR Jalan-jalan di Seoul", M Hidayat Nur Wahid, anggota Komisi I dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR, mengatakan, kegiatan yang dilakukan di Doota, Dong Dae Moon, Seoul, Korea Selatan, terjadi 4 jam setelah kegiatan resmi G-20 Seoul Speakers's Consultation 2011, dengan tema "Safe World, Better Future", yang diselenggarakan pada 18-20 Mei 2011, ditutup.
Menurut Hidayat Nur Wahid, hampir selama 21 jam kegiatan dilaksanakan di gedung parlemen nasional Korea Selatan di Seoul. "Banyak hasil positif dan masukan dari delegasi DPR RI, yang disampaikan dari sesi
pertama hingga sesi terakhir yang disambut baik oleh floor, juga hasil konstruktif dari pertemuan bilateral dan ketua parlemen Saudi Arabia maupun Korea Selatan. Kegiatan kami di gedung parlemen nasional Korea
Selatan ditutup pada 20 Mei 2011 pukul 12.00 waktu setempat," kata Hidayat.
Setelah empat jam kegiatan G-20 Seoul Spekers's Consultation 2011 resmi ditutup, Hidayat mengaku hanya melihat-lihat di Toko Chung Sil Hong. "Saya hanya melihat-lihat kaus anak-anak di Toko Chung Sil Hong.
JAKARTA, KOMPAS.com — Menjawab pemberitaan Kompas.com pada Jumat (20/5/2011) pukul 21.00 WIB, yang berjudul "Anggota DPR Jalan-jalan di Seoul", M Hidayat Nur Wahid, anggota Komisi I dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR, mengatakan, kegiatan yang dilakukan di Doota, Dong Dae Moon, Seoul, Korea Selatan, terjadi 4 jam setelah kegiatan resmi G-20 Seoul Speakers's Consultation 2011, dengan tema "Safe World, Better Future", yang diselenggarakan pada 18-20 Mei 2011, ditutup.
Menurut Hidayat Nur Wahid, hampir selama 21 jam kegiatan dilaksanakan di gedung parlemen nasional Korea Selatan di Seoul. "Banyak hasil positif dan masukan dari delegasi DPR RI, yang disampaikan dari sesi
pertama hingga sesi terakhir yang disambut baik oleh floor, juga hasil konstruktif dari pertemuan bilateral dan ketua parlemen Saudi Arabia maupun Korea Selatan. Kegiatan kami di gedung parlemen nasional Korea
Selatan ditutup pada 20 Mei 2011 pukul 12.00 waktu setempat," kata Hidayat.
Setelah empat jam kegiatan G-20 Seoul Spekers's Consultation 2011 resmi ditutup, Hidayat mengaku hanya melihat-lihat di Toko Chung Sil Hong. "Saya hanya melihat-lihat kaus anak-anak di Toko Chung Sil Hong.
Namun, karena harganya masih terhitung mahal, saya lebih memilih membeli oleh-oleh untuk anak kembar saya berupa dua boneka yang lebih murah seharga 9.500 won atau setara dengan Rp 95.000," lanjut Hidayat.
Menurut Hidayat, dirinya baru meninggalkan Seoul pada Sabtu (21/5/2011) pagi karena memilih menggunakan maskapai penerbangan Garuda, yang jadwal penerbangannya tercepat ke Jakarta adalah Sabtu
pukul 10.30 waktu setempat. "Saya memilih Garuda karena harga tiketnya jauh lebih murah, padahal saya dibolehkan untuk mengambil tiket Korean Air maupun Singapore Airlines, yang harga tiketnya jauh lebih mahal," katanya.
nasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar