Sepanjang 13 tahun perjalanan reformasi, berbagai dinamika mengisi ruang demokrasi bangsa Indonesia. Kontraksi sosial politik sebagai bagian dari proses suatu bangsa mencari titik keseimbangan mewarnai periode transisi demokrasi dengan berbagai warnanya menjadi bekal bagi bangsa Indonesia untuk terus maju. Demikian ucap Menpora Andi Alfian Mallarangeng dalam sambutannya pada pelantikan Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) periode 2011-2013 pada Rabu (18/5) malam di Gedung Joeang ’45 Cikini, Jakarta Pusat.
Andi menambahkan bahwa pemuda sebagai bagian dari elemen bangsa dengan khazanah sejarahnya sejak angkatan 1908 hingga 1998, menjadi modal utama dalam menjaga Indonesia. Oleh karena itu, “Penyelesaian persoalan kebangsaan harus melibatkan pemuda”.
Mantan Jubir Presiden tersebut juga mengapresiasi sikap KAMMI terhadap konsistensinya menjaga keutuhan NKRI, termasuk penetrasi faham-faham keagamaan yang nyeleneh seperti NII KW 9, sebagaimana yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Apresiasi Menpor tersebut, menyambung sambutan orasi dari Ketua Umum PP KAMMI, Muhammad Ilyas Lc. Ilyas menegaskan bahwa KAMMI siap menjadi garda terdepan dalam mengawal dan menjaga kedaulatan NKRI.
Pelantikan yang mengambil tema “Bangkit Pemuda Selamatkan Indonesia” ini, juga dihadiri oleh Deklarator KAMMI Fahri Hamzah. Dalam sambutannya, Fahri mengatakan bahwa KAMMI harus menjaga kesadaran membaca sejarah, Karen dengan pembacaan sejarah yang komprehensif, maka rekonstruksi sejarah pada tahap selanjutnya akan lebih terarah.
“Sejarah ini panjang, jika kita baca pada potongan yang ekstrim, maka kita akan menjadi ekstrimis. Jika kita baca pada potongan yang hedon, maka kita akan menjadi hedonis. Dan tidak membaca sejarah berarti kita tidak akan bisa kemana-mana, kehilangan arah”, imbuh aktivis ’98 ini.
Fahri juga menambahkan bahwa fokus pembinaan keislaman dan militansi gerakan mahasiswa harusnya diarahkan pada penguatan kapasitas pribadi atau individu. Karenanya membentuk kematanagan individu menjadi kunci untuk kekuatan organisasi dalam rangka memberi solusi bagi Indonesia.
Sementara itu , Jimly Asshiddiqie yang merupakan Ketua Dewan Penasehat KAMMI, menyampaikan pesan filosofis jabatan sebagai amanah untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai derajat kemuliaan di hadapan Sang Pencipta. “Jabatan dan harta hanyalah alat untuk Kita mencari kemuliaan. Maka harus ada pembaharuan cara pandang terhadap jabatan” pesan mantan Dewan Pertimbangan Presiden tersebut.
Senada dengan Jimly, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadhila Supari juga memesankan kepada KAMMI agar senantiasa konsisten pada nilai-nilai kebenaran. Menurut anggota Dewan Penasehat KAMMI ini, perjuangan bukan soal menang atau kalah, tapi soal konsistensi pada nilai-nilai kebenaran ditengah krisis moral yang melanda bangsa Indonesia.
Selain Andi Mallarangeng, Jimly Asshiddiqie, Fahri Hamzah dan Siti Fadhila Supari, Pelantikan PP KAMMI ini juga dihadiri tokoh nasional lain, diantaranya Fuad Bawazir dan Akbar Zulfakar. Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 300 kader KAMMI dan undangan ini, berlangsung hangat dengan pembacaan puisi kebangsaan oleh Ketua Umum KAMMI, Muhammad Ilyas Lc. Serta hiburan dari group Nasyid The Message.[kammi/jusman.d]
0 komentar:
Posting Komentar