Partai An Nur bercita-cita menjadikan syariat Islam sebagai rujukan tertinggi, serta menolak negara agama itu tetap menjadi pilihan komunitas Muslim Iskandariyah yang menyatakan sebagai pengikut salaf.
Sebagaimana tertulis di situs resmi komunitas ini, anasalafy.com, tokoh mereka, Syeikh Yasir Al Burhami menyarankan anggota komunitas mereka untuk bergabung dengan pertai ini.
”Saya menasihati, agar saudara-saudara bergabung dengan Hizb An Nur, yang telah diresmikan.”
Menurut Al Burhami aktivitas dakwah tidak berubah menjadi aktivitas perpolitikan, karena untuk masalah politik diserahkan kepada beberapa pihak yang memang ahli dalam masalah tersebut. Dan gerakan dakwah dan politik akan saling menguatkan satu sama lain.
Terima Anggota Kristen
Adil Abdul Ghaffar, selaku wakil dari para pendiri partai menyebutkan bahwa partainya berpegang kepada asas syariat Islam, dan menjamin kebabasan agama para penganut Qibthi (Kristen Koptik), serta memberikan hak kepada mereka untuk berhukum dengang agama mereka. Ia juga menyeru untuk membangun negara modern, dan menolak model negara agama.
Dr. Imad Jad, pakar politik Mesir menanggapi, sesuai dengan apa yang dilansir alarabiya.net (1/06/2011), ”Yang dimaksud Salafiyun dengan hal ini adalah mendirikan negara sipil yang merujuk kepada agama, hingga seluruh undang-undangnya sesuai dengan syari’at Islam. Hal ini tidak berbeda dengan apa yang dikerjakan Al Ikhwan Al Muslimun sebelumnya.”
Hizb An Nur bahkan telah memiliki anggota dari sekelompok penganut Kristen dan 51 % anggotanya merupakan kaum hawa, sebagaimana dilansir onislam.com. (14/6/2011). [hidayatullah]
0 komentar:
Posting Komentar