20.38
PKS Barsel
"Begini, bagaimana nanti akhirnya manajemen koalisi ke depan. Ya nantilah bagaimana nanti pasca diumumkan. Sekarang masih mendukung yang ada sekarang ini. Sabar saja pada keputusan yang ada," kata Ketua DPP PKS Mustafa Kamal kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa (19/4/2011).
Menurut dia, yang penting sekarang ini adalah rakyat mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan dari koalisi. Koalisi juga harus kerja untuk memberikan solusi konkret untuk masalah kerakyatan.
PKS, kata dia sampai sekarang ini tidak mempunyai persoalan dan permasalahan dengan kode etik koalisi. Kalaupun ada perbaikan di koalisi, PKS menurut Mustafa akan menghormati. Karena artinya semakin serius untuk bekerjasama.
Mustafa menegaskan, masalah pergantian Ketua Harian Setgab yang dinilai pengamat akan jatuh ke giliran PKS bukan masalah siap dan tidak siap. "Karena yang penting bekerja untuk rakyat dan sekarang momentum koalisi atau partai membuktikan kinerjanya tidak lemah," tegasnya.
Seperti diberitakan, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq berpeluang mendapat giliran pertama menjadi ketua harian Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi. Jika memang sudah disepakati Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi wakil ketua koalisi mendampingi SBY sebagai ketua koalisi, maka jabatan ketua harian seharus segera digilir secara bergantian oleh para ketua umum parpol koalisi.
Pengamat politik Indo Barometer Abdul Hakim mengusulkan agar giliran pertama kursi ketua harian Setgab didasarkan kepada jumlah kursi di parlemen. Dikarenakan Demokrat dan Golkar sudah mendapatkan kursi ketua dan wakil ketua koalisi, maka ketua harian hanya digilir untuk PKS, PAN, PKB dan PPP.
"Kursi PKS kan lebih banyak dari PAN, PKB dan PPP, jadi Presiden PKS bisa dapat giliran pertama jadi ketua harian Setgab," ujar Abdul Hakim kepada INILAH.COM, Selasa (19/4/2011). [mah]
Posted in: Berita
0 komentar:
Posting Komentar